Otofemale.id - Mudik Asik Lebaran 2019 pakai mobil pribadi ke Jawa Tengah, mungkin sedikit beda dengan tahun sebelumnya.
Lebaran 2019 ini, mudik bisa full via jalan tol Trans Jawa.
Ngomongin perjalanan Mudik Asik Lebaran, ada yang memilih melakukan perjalanan siang hari.
Baca Juga : GridNetwork.ID
Tapi tidak sedikit yang merasa nyaman, melakukan perjalanan Mudik Asik Lebaran pada malam hari.
Lalu buat kamu yang newbie, sebaiknya Mudik Asik Lebaran itu siang atau malam?
Otofemale.id mengutip dari GridOto.com, Sony Susmana, Direktur Safety Defensive Consultant Indonesia mengatakan tergantung dari kondisi fisik atau kesehatan pengemudi.
Baca Juga: Honda Emergency Service, Disiagakan Dari H-6 Lebaran 2019
Sebab, keduanya bisa bahaya, jika tubuh sopir tersebut tidak maksimal.
"Mengemudi terang dan gelap mempunyai handicap yang berbeda," kata Sony Susmana, Direktur Safety Defensive Consultant Indonesia.
MUDIK SIANG HARI
Perjalanan mudik siang hari, visibilitas pengemudi lebih luas dibanding malam.
Melakukan perjalanan mudik lebaran siang hari, memiliki keuntungan visibilitas.
Dalam kondisi siang hari yang terang, jarak pandang pengemudi dapat mencapai 200-400m di jalan tol.
Baca Juga: Tahun Kedua Ikut Mudik Lebaran, Wuling Siagakan Belasan Bengkel 24 Jam
Selain itu, siang hari banyak pemandangan yang membuat pengendara tidak cepat bosan dan ngantuk.
Namun dalam kondisi puasa, perjalanan siang hari dianggap tidak menguntungkan.
Baca Juga: Mudik Asik, Jangan Lakukan Perjalanan Pakai Motor Tapi Kirim Saja
Tanpa asupan makanan dan minuman, pengemudi yang melakukan perjalanan mudik lebaran siang hari gampang dehidrasi dan kelelahan.
Alami dehidrasi saat mengemudi, membuat konsentrasi berkurang dan resiko kecelakaan tinggi.
Mengantisipasi resiko mudik lebaran siang hari, maka dianjurkan untuk selalu beristirahat tiap 3 jam sekali atau bawa supir cadangan.
MUDIK MALAM HARI
Perjalanan mudik malam hari lebih adem, tapi tetap banyak beresiko.
Sudah pasti, melakukan perjalaan malam hari kebalikan dari siang hari.
Visibilitas pengemudi, terbatas hanya pada lampu mobil dan lampu jalanan.
Dengan jarak pandang yang terbatas, maka resiko terjadi kecelakaan juga tinggi.
Akibat visibilitas yang kurang, maka mata akan bekerja keras dan bikin cepat lelah.
Jalanan di malam hari yang sepi, juga bisa menimbulkan kejenuhan pada supir dan kalau sudah seperti ini, ngantuk deh.
Tubuh yang dipaksa tetap bekerja atau melakukan kegiatan saat harusnya istirahat, miliki kecenderungan alami penurunan kemampuan.
Melakukan perjalanan pada malam hari, juga memiliki resiko tindak kejahatan.
Bila memang terpaksa melakukan perjalanan malam hari, maka dianjurkan sebelum jam biologis (21.00).
Juga perlu diperhatikan asupan saat berbuka puasa, jangan sampai kalap.