Otofemale.id - Pengusaha penggilingan daging bakso bernama Ucok Budianto, tidak hanya bawa Toyota Fortuner buat seserahan.
Untuk menikahi perempuan bernama Mega, Ucok Budianto yang warga Winong, Pati-Jateng, juga bawa seserahan 1 unit skutik Honda BeAT.
Baca Juga: Satu Keluarga Pulang Liburan, Dalam Xpander yang Tertindih Bus Safari
Total jendral seserahan Toyota Fortuner dan Honda BeAT sebesar Rp 682 jutaan.
Asal tahu saja, Toyota Fortuner VRZ termahal harganya Rp 666,150 juta dan Honda BeAT Rp 16,6 jutaan.
Baca Juga: Hindari Macet, Pastikan Tahu Rekayasa Lalu Lintas Seputaran Gedung MK
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, Toyota Fortuner dan skutik Honda BeAT hanya sebagai seserahan dan tidak termasuk mahar.
Soal mahar yang diberikan Ucok Budianto pada Mega, lain cerita.
Baca Juga: Jarang yang Tahu, Agung Hercules Pernah Dipermalukan Honda Tiger
Dilansir Otofemale.id dari Kompas.com, Kepala KUA Kayen yang bernama Syihab mengungkapkan hal tersebut.
Menurutnya bahwa berdasarkan data KUA Kayen yang jadi tempat disahkannya pernikahan Ucok Budianto dan Mega, mahar yang diberikan calon pengantin pria ke calon pengantin wanita berupa emas seberat 10 gram.
Baca Juga: Mitsubishi Xpander Tertindih Bus Safari di Tol Cipali, 12 Orang Tewas
"Jadi fortuner dan motor Beat itu bukan mahar melainkan seserahan.
Data dari kami maharnya emas 10 gram," ungkap Kepala KUA Kayen, Syihab.
MEMANG SUDAH BIASA
Mahar mobil atau motor diungkapkan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pati, Imron Rosyidi, jadi hal yang biasa.
Memberikan seserahan satu unit mobil atau motor, dianggap jadi hal yang lumrah di wilayah Pti.
Bahkan tidak hanya mobil dan motor, seserahan calon pengantin pria di Pati juga ada yang berupa lemari serta ternak seperti sapi.
Kepada Kompas.com yang dikutip Otofemale.id, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pati, Imron Rosyidi membeberkan kebiasaan masyarakat di wilayahnya.
"Tidak ada yang perlu dibesar-besarkan lagi. Hal ini memang sudah biasa terjadi dengan seserahan motor, mobil, lemari dan bahkan ternak seperti sapi.
Biasanya sudah kesepakatan dan tidak ada paksaan. Ini bentuk keseriusan ingin memperistri," beber Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pati, Imron Rosyidi.