Gubernur Anies Baswedan Tarik Rem Darurat, Ganjil Genap Jakarta Dihapus Lagi

Kamis, 10 September 2020 | 15:10
Fotokita.grid.id

Ganjil genap di ruas Jalan Jakarta (Illustrasi)

Otofemale.ID - Fakta makin tingginya angka penularan Covid-19 di Jakarta, bikin Gubernur Anies Baswedan tarik rem darurat.

Maksud dari menarik rem darurat, bahwasannya Anies BAswedan kembali berlakukan PSBB total di Jakarta.

Baca Juga: No Hoax! Polisi Umumkan, Buka Blokir Gegara Kejepret Kamera Tilang Elektronik Sementara Nggak Bisa Dilakukan

Seperti diketahui, bahwa beberapa waktu belakangan ini PSBB Jakarta sudah masuk ke masa transisi.

Pemberlakukan kembali PSBB total, berdampak pada penghapusan kembali aturan ganjil genap Jakarta.

Baca Juga: Beda Rp 5 Juta, Pilih Toyota Yaris Baru 3 Airbags Atau 7 Airbags?

"Ganjil-genap untuk sementara, kita tiadakan," kata Anies Baswedan di Balaikota.

Dengan keputusan meniadakan atuan ganjil genap saat diberlakukan PSBB total, Anies Baswedan menegaskan bukan berarti warga Jakarta bisa bebas jalan-jalan pakai kendaraan pribadi.

"Namun, bukan berarti kita bebas bepergian dengan kendaraan pribadi.

Pesannya jelas, saat ini kondisi sangat darurat, lebih darurat dari awal wabah dahulu. Maka, jangan keluar rumah bila tidak terpaksa.

Baca Juga: Beli Suzuki Ignis Sekarang, Diler Kasih Diskon Belasan Juta Rupiah

Tetap di rumah saja, dan jangan keluar dari Jakarta bila ada kebutuhan sangat mendesak,' tegasnya.

DATA COVID-19 JAKARTA

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes Provinsi DKI Jakarta paparkan berdasarkan data terkini telah dilakukan tes PCR sebanyak 9.904 spesimen.

Baca Juga: New Yaris Harga Mulai Rp 263 Jutaan, Pilihannya Cuman Tipe G dan TRD

Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 7.923 orang dites PCR hari ini, Rabu 9 September 2020.

Hasilnya 1.026 positif Covid-19 dan 6.897 negatif.

"Untuk rate tes PCR total per 1 juta penduduk sebanyak 67.335.

Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 59.146," terang Dwi Oktavia.

Saat ini jumlah kasus aktif di Jakarta sebanyak 11.245 (orang yang masih dirawat/isolasi).

Sedangkan, jumlah kasus konfirmasi secara total di Jakarta capai 49.837 kasus.

Dari jumlah tersebut, total 37.245 orang sembuh ((74,7%), dan total 1.347 orang meninggal dunia (2,7%), sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 4,1%.

Untuk positivity rate sepekan terakhir di Jakarta 12,2%, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 7,0%.

WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5%.

Editor : Octa

Baca Lainnya