Jalan Tol Jagorawi Ada Pengerjaan di KM18 Sampai Besok, Awas Macet

Jumat, 19 Maret 2021 | 17:10
Jasa Marga

Jalan tol Jagorawi arah Jakarta, ada pengerjaan (19/3/2021).

Otofemale.ID - Malam ini, ada rekontruksi pengerasan di Jalan Tol Jagorawi (19/3/2021).

Jasamarga Metropolitan Tollroad sebagai pengelola, melakukan pengerjaan di km18+400 arah Jakarta.

Baca Juga: Beli Suzuki Ertiga Dapat Diskon PPnBM Plus Rp 18 Juta, Intip Deh Syaratnya

Proses pengerjaannya sendiri akan dimulai pada pukul 21.00 WIB.

Dan baru akan open traffic pada malam besoknya jal 19.00 WIB (20/3/2021).

Tri Wahyu Subekti, General Manager Representatif Office 1 Regional JMT ungkapkan selama pengerjaan ada jalur yang ditutup sementara.

Baca Juga: Recall Daihatsu Xenia, Trios dan Sirion, Mulai Keluaran 2017

"Selama pekerjaan berlangsung, lajur 3 akan ditutup sementara hingga pekerjaan selesai.

Sedangkan lajur lainnya dapat digunakan sebagai jalur lalu lintas," ungkapnya dikutip dari Kompas.com.

Mengantisipasi kepadatan lalu lintas akibat pengerjaan tersebut, JMT telah melakukan mitigasi risiko bersama kepolisian.

Dengan cara mengatur secara situasional dengan mengaktifkan kembali lajur Cimanggis Utama untuk mencairkan kondisi di sekitar lokasi pekerjaan.

Baca Juga: Diskon PPnBM Bisa Sampai ke Kijang Innova, Jadi Berapa Yah Harganya?

KECELAKAAN DI JALUR KANAN

Jalur paling kanan jalan tol, langganan banget terjadi kecelakaan.

Bahkan sering kali, tabrakan di jalur kanan jalan tol melibatkan banyak mobil alias beruntun.

Baca Juga: Tilang Elektronik Portable di Polda Metro Jaya, Ini Kata Dirlantas

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana, membenarkan adanya potensi tabrakan beruntun terjadi pada lajur kanan jalan tol.

Kok bisa seperti itu?

"Kecepatan kendaraan yang relatif tinggi dan rata-rata kemampuan para pengemudi di Indonesia dalam mengantisipasi masih rendah," ucap Sony dilansir dari Kompas.com.

Selain itu, kebiasaan pengemudi di Indonesia yang tidak pernah menjaga jarak aman tiga detik dengan kendaraan di depannya membuat potensi tabrakan beruntun semakin tinggi.Ada saja alasan pengemudi di Indonesia tidak bisa jaga jarak aman.(*)

Editor : Octa

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya