Honda Brio Satya Wajib Pakai Oli Mesin Encer, Fakta Ini Perlu Diketahui

Jumat, 16 Juli 2021 | 15:01
GridOto.com

Honda Brio Satya mesti pakai oli encer.

Otofemale.ID - Salah satu varian dari Honda Brio adalah mobil Low Cost Green Car atau kalau disingkat LCGC.

Yup Honda Brio Satya, merupakan line up Brio yang jadi mobil murah ramah lingkungan.

Update harga per Juli 2021, Brio Satya S M/T Rp 151.400.000.

Baca Juga: Mobil di Rumah Saja Tetap Perlu Diajak Jalan-Jalan, Ini Alasannya

Sedangkan Brio Satya yang E, manualnya Rp 160.400.000 dan matik (CVT) Rp 175.400.000.

Bagi pemilik Honda Brio Satya, ada fakta menarik yang perlu diketahui terkait dengan perawatan.

Dan perawatan yang dimaksud adalah rutinitas ganti oli mesin.

Seperti diketahui, Honda Brio Satya wajib pakai oli dengan spesifikasi khusus.

Adalah oli encer, jadi yang wajib digunakan sebagai pelumas mesin Honda Brio Satya.

Oli encer yang dimaksud yang miliki kode 0W/20 atau 5W/30.

Baca Juga: Mobil Pelat Nomor 'B' Nggak Bisa Liburan ke Puncak, Ini Alasannya

Kode (misalnya 5W/30) yang ada pada kemasan oli mesin itu artinya tingkat kekentalan oli pada suhu dingin yang diikuti oleh huruf W (winter) dan sedangkan angka belakang menunjukkan tingkat kekentalan oli ketika mesin dalam kondisi bekerja.

Makin kecil angka belakangnya, maka makin encer oli mesin mobil tersebut.

Kenapa Honda Brio Satya pakai oli encer?

Faktanya bahwa teknologi pembuatan mesin mobil semakin canggih sehingga mesin mobil semakin presisi.

Jadi clearance gap atau celah antar komponen dalam mesin semakin rapat.

Baca Juga: SUV Toyota Raize Turbo Boleh Nggak Diisi BBM Pertalite, Ini Jawabannya

Makanya butuh oli full sintetik dengan kekentalan yang encer agar bisa masuk ke celah antar komponen yang semakin rapat tersebut.

Selain itu, menggunakan oli dengan viskositas rendah pastinya akan membuat mesin bekerja lebih enteng.

Jadi dengan mengkonsumsi oli encer ini membuat mesin mobil LCGC bisa bekerja lebih ringan.

Ujung-ujungnya, mesin yang bekerja lebih ringan bisa membantu terciptanya pengolahan bahan bakar yang lebih efisien(*)

Editor : Octa

Baca Lainnya