Otofemale.ID - Pada lokasi parkir, ada yang namanya car stopper beton sebagai penanda batas mobil berhenti saat parkir.
Selain car stopper beton, pengemudi mobil juga ada yang memanfaatkan pinggiran trotoar sebagai batas untuk berhenti.
Menjadikan car stopper atau pinggiran trotoar sebagai batas untuk berhenti, tentunya tidak ada masalah.
Baca Juga: Pengemudi Jangan Maksa, Segera Istirahat Kalau Sudah Mengemudi Selama Ini
Namun perlu diketahui bahwa jangan sampai saat berhenti, ban mobil tertekan oleh car stopper atau pinggiran trotoar dalam jangka waktu lama.
Tidak langsung kejadian sih, namun efek jangka panjangnya bisa bikin ban alami masalah.
Bukan ngadi-ngadi nih, Wibowo Santosa pemilik Permaisuri Ban secara gamblang menerangkannya.
"Sisi pinggirnya ban itu seperti tiang fondasi.
Walaupun ban bersifat fleksibel, kalau ditekan terus seperti itu dalam waktu yang lama tentu akan membuat strukturnya terganggu," terang Wibowo Santoso dikutip dari Kompas.com.
Bowo melanjutkan, jika struktur ban sudah terganggu, maka bisa menyebabkan masalah seperti benjol pada ban.
Kondisi seperti ini disebabkan adanya efek tekanan benda padat seperti trotoar, sehingga bisa membuat benang baja yang ada pada ban menjadi terputus.
Baca Juga: Mobil Bekas Honda Brio Matik, Keluaran 2012 Harga Mulai Rp 90 Juta
ANGIN JANGAN KELEBIHAN
Mengisi angin ban mobil yang kempis, jangan sampai tekanannya kelebihan.Pastikan kamu tahu seberapa tekanan angin standar yang direkomendasikan pabrikan, sebelum nambah angin pada ban.
FYI tekanan angin berlebih pada ban mobil, bisa bikin berkendara nggak nyaman.Itu dikarenakan dengan kondisi ban yang tekanan anginnya berlebih, membuat bantingan mobil lebih keras dan setir lebih bergetar(*)Artikel ini telah tayang di Kompas.com-Hindari Kebiasaan Ban Mobil Nempel di Trotoar Saat Parkir, Ini Alasannya