Curhat Pemilik Kijang Innova Merasa 'Dipalak' Bengkel Resmi, Netizen Soroti Hal ini

Kamis, 09 Juni 2022 | 12:55
Dok. Otomotif

Ilustrasi bengkel resmi Toyota

Otofemale.ID - Pabrikan mobil, menyarankan pemilik melakukan servis berkala di bengkel resmi.

Salah satu tujuannya adalah agar kondisi mobil terpantau secara rutin.

Apabila suatu ketika terjadi masalah, teknisi bengkel resmi bisa gampang mendeteksinya.

Terkait dengan servis berkala di bengkel resmi, ada pemilik Toyota Kijang Innova curhat ke medsos.

Isi curhatannya bersinggungan dengan biaya servis yang dikenakan bengkel resmi kepada dirinya.

Curhatan akun @Puthutea jadi viral dan sempat jadi trending pagi di media sosial Twitter.

Adapun isi curhatan dari pemilik akun tersebut, sebagai berikut :

"Tadi pagi, istri saya melakukan servis mobil krn berkali2 diingatkan pihak dealer. Begitu saya lihat buktinya pelbayaran, kok saya berasa ‘dipalak’ ya?

Menurut teman2 yg tahu otomotif, apakah ini wajar? Makin gak nyaman setelah dengar, pihak dealer ngomong harus ini harus itu."

Baca Juga: Presiden Jokowi Jajal Mobil Listrik, Bakal Mobil VIP KTT G20

Dalam curhatannya itu, juga diposting foto estimasi biaya pengerjaan yang mencapai angka Rp3 jutaan.

Seperti biasanya, curhatan pemilik Toyota Kijang Innova saat servis berkala 30.000 km itu direspon netizen.

Dan yang jadi sorotan netizen, terkait dengan bagian power steering.

Akun @fajarpangestu menuliskan,"30ribu km tapi power steering udah bocor? Itu ga masuk akal sih, masa iya masih 30ribu km tapi power steering udah bocor.Yg washer flush radiator itu apa? Kuras radiator & ganti coolant?."

Ada juga yang mempertanyakan, mobil apa dipakai offroad kok sampai ada masalah di power steering.

"Power steering bocor, radiator buntu/panas padahal baru 30k. Emang ini mobil dipakai buat apa? Offroad ya mas? Atau ini mobil produk gagal?Atau sebaliknya tukang servisnya asal main ganti2 saja," tanya akun@smasatup.

Sampai tulisan ini diturunkan, curhatan akun @Puthutea dikomentari lebih dari 1.500 netizen dan re-tweet 2.300-an kali (*)

Editor : Octa Saputra