Otofemale.ID - Minggu lalu, PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing merilis motor matic Yamaha Grand Filano.
Nah dibelakang nama motor matic Yamaha Grand Filano, ada embel-embel Hybrid-Conntected.
Dari situ kemudian muncul pertanyaan netizen di akun TikTok @otofemale (jangan lupa subscribe ya...), terkait dengan hybrid.
"Hybrid bagaimana maksudnya ini?," begitu pertanyaan salah satu netizen.
Jadi begini, hybrid di motor matic Yamaha Grand Filano itu merupakan pengembangan yang dilakukan pada mesin 125 cc Blue Core yang digunakan.
Nah sejak 2014 lalu, mesin motor matic Yamaha sudah menggunakan Blue Core.
Untuk yang hybrid, digunakan terlebih dulu pada Yamaha Fazzio dan tahun ini ke Yamaha Grand Filano.
Adapun pengembangan yang dilakukan oleh Yamaha pada mesin 125 cc Blue Core, dibagian perangkat yang namanya Smart Motor Generator (SMG).
Pada mesin motor matic Yamaha Grand Filano, SMG ini hanya berfungsi sebagai electric starter di motor, sekarang dimaksimalkan sebagai Hybrid Power Assist.
Dengan Hybrid Power Assist ini, SMG di mesin Yamaha Grand Filano akan berikan tenaga tambahan saat berakselerasi.
Dan tambahan tenaga saat berakselerasi ini, bikin konsumsi bahan bakar Yamaha Grand Filano jadi irit.
Baca Juga: Kepincut Motor Matic Yamaha Grand Filano, Wajib Tahu Bensin Rekomendasi Pabrik
Melansir dari Kompas.com, konsumsi bahan bakar (Pertamax) Yamaha Fazzio yang mesinnya sama dengan Yamaha Filano, mencapai 69,9 kpl.
SYARAT KERJA HYBRID
Perlu diketahui, fitur Hybrid Power Assist di Yamaha Grand Filano tidak aktif sebelum motor dipakai jalan dan juga tidak terus menurus.
Fitur ini baru aktif ketika putaran mesin diatas 1.300 rpm dan berhenti otomatis setelah 3 detik atau sudah mencapai 5.500 rpm.
Selain itu, fitur Hybrid Power Assist ini bisa aktif setelah motor dipakai jalan minimal di kecepatan 10 km/jam dan suhu mesin harus sudah di atas 50 derajat celcius.
Jadi jelasnya, sistem hybrid tersebut masih belum aktif saat kunci kontak on, mesin hidup dan kemudian berjalan.
Syarat lainnya agar fitur Hybrid Power Assist ini aktif adalah tegangan aki harus berada diatas 12,4 Volt.
Jika tegangan aki kurang dari 12,4 Volt, SGCU akan menonaktifkan sementara sistem Hybrid Power Assist dan akan tersedia lagi ketika tegangan aki sudah kembali berada di atas 12,4 Volt(*)