Otofemale.id - Semalam bom bunuh diri terjadi di Pos Pengaman Lebaran 2019 Tugu Kartasura milik Polres Sukoharjo, Solo-Jateng (3/6/2019).
Sampai terjadinya bom bunuh diri di Solo itu, jadi salah satu alasan Korlantas Polri menghimbau masyarakat khususnya Jakarta takbiran di jalan raya.
Baca Juga: Mudik Lebaran 2019 Honda Siapkan Posko Mudik Dari Lampung Sampai Bali
Selain soal ancamam bom, himbauan Korlantas Polri itu juga terkait kekuatiran terjadi gesekan antar peserta takbiran.
Hal itu seperti dikatakan oleh Kepala Posko Operasi Ketupat 2019 Korlantas Polri, Kombes (Pol) Bakharuddin Muhammad Syah.
Baca Juga: Tidak Terima Diklakson Cewek, Setan Gundul Lebaran di Penjara
"Kita himbau untuk tidak melakukan malam takbiran di jalan.
Kita sarankan lebih baik takbiran di Masjid.
Sebab, tadi malam juga ada ancaman bom, dan malam takbiran di jalan dikhawatirkan terjadi tawuran," ujar Kepala Posko Operasi Ketupat 2019 Korlantas Polri, Kombes (Pol) Bakharuddin Muhammad Syah yang dikutip Otofemale.id dari Kompas.com.
Baca Juga: One Way di Jalan Tol Pemudik Jangan Asal Ngebut, Ini Aturannya
Tak hanya mengimbau untuk tidak takbiran di jalan raya, Korlantas juga melarang adanya penggunaan truk dan mobil bak terbuka saat takbiran.
Bakharuddin juga meminta seluruh masyarakat dan pemerintah provinsi (pemprov) DKI Jakarta untuk bersinergi akan himbauan tersebut.
Baca Juga: Apresiasi Konsumen, Honda Berangkatkan Ribuan Pemudik ke 3 Kota Tujuan
Dirinya menyebut Korlantas Polri sudah mengkoordinasikan himbauan itu kepada Pemprov DKI.
"Harus ada keseragaman di seluruh pihak terkait.
Jangan malah mengajak masyarakat takbiran di jalan raya, di sisi lain komponen sarana dan prasarananya tidak disiapkan," papar Kepala Posko Operasi Ketupat 2019 Korlantas Polri, Kombes (Pol) Bakharuddin Muhammad Syah.
SEPAKAT LEBARAN 5 JUNI 2019
Kementerian Agama Republik Indonesia menggelar sidang isbat pada Senin (3/6/2019) petang di Auditorium HM. Rasjidi Kemenag, Jl, MH. Thamrin No.6, Jakarta Pusat.Diketuai oleh Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, didampingi Ketua MUI KH Yusnar Yusuf dan Ketua Komisi VIII DPR, Ali Taher memberikan keterangan pers bahwa Idul Fitri 2019 atau 1 Syawal 1440 H jatuh pada hari Rabu, 5 Juni 2019.
Pada waktu yang bersamaan, Ormas Nadhlatul Ulama (NU) juga menetapkan Idul Fitri 2019 jatuh pada Rabu, 5 Juni 2019.
Berdasarkan hasil pemantauan, tim Falakiyah Nadhlatul Ulama yang tersebar di lokasi pemantauan hilal, tidak berhasil melihat hilal.
Atas dasar tersebut PBNU mengumumkan awal Syawal jatuh pada hari Rabu.
Pengumuman tersebut diedarkan melalui sebuah surat yang ditujukan kepada seluruh pengurus NU wilayah dan Cabang di Indonesia.