Follow Us

Pelaku Tabrak Lari Overpass Manahan Masih Buron, Satpol PP Punya Cerita Lain

Octa - Selasa, 16 Juli 2019 | 13:45
Pemotor bernama Retnoning (insert), tewas dalam kasus tabrak lari di overpass Manahan Solo, Jateng (1/7/2019)
Instagram/kolase Otofemale.id

Pemotor bernama Retnoning (insert), tewas dalam kasus tabrak lari di overpass Manahan Solo, Jateng (1/7/2019)

Otofemale.id - Komandan Regu Satpol PP Kota Solo, punya cerita lain terkait kasus tabrak lari di overpass Manahan, Solo, Jateng (1/7/2019).

Kasus tabrak lari di overpass Manahan itu, membuat pengendara motor bernama Rentoning (54) meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Sementara pelaku tabrak lari di overpass Manahan yang dugaan sementara menggunakan Toyota Yaris, masih buron meski polisi sudah menyelidiki via puluhan CCTV.

Baca Juga: Polisi Bantah Kabar Pengemudi Jeep Terobos Lintasan Milo Run 2019

Balik lagi ke cerita lain yang diungkapkan Komandan Regu Satpol PP Kota Solo yang bernama Rahmad Zainuddin.

Diceritakan semula dirinya mendapat laporan ada orang kecelakaan di overpass Manahan pada Senin (1/7/2019) sekitar pukul 02.00 dini hari.

Baca Juga: Presale Tiket GIIAS 2019 Berakhir 2 Hari Lagi, Diskon Tak Berlaku

"Yang lapor itu anak kecil, datang ke pos kami yang ada di Plaza Manahan.

Katanya ada orang kecelakaan, belum ada yang menolong.

Saya langsung ke sana sama anggota," ujar Rahmad Zainuddin di markas Satpol PP, Jalan Arifin 17, Pasar Kliwon, Kota Solo, Senin (15/7/2019) malam.

Baca Juga: SUV Toyota Fortuner Masuk Got, Ini Ciri-Ciri Supir Ngantuk

Tiba di lokasi kejadian, pria yang akbrab disapa Memet melihat korban masih dalam kondisi sadar, menjerit-jerit kesakitan.

Tanpa pikir panjang, Memet langsung berbagi tugas dengan anggotanya untuk mengevakuasi korban.

"Ada yang ke rumah keluarga korban dan ke rumah sakit sama menenangkan korban di lokasi.

Kami tidak bisa melakukan evakuasi sendiri karena kondisi kaki korban itu sudah patah.

Jadi saya hanya bisa menenangkan ibu itu," jelas Memet.

Danru Satpol PP Kota Solo, Rahmad Zainuddin punya cerita lain terkait kasus tabrak lari di overpass Manahan, Solo.
TribunJateng.com

Danru Satpol PP Kota Solo, Rahmad Zainuddin punya cerita lain terkait kasus tabrak lari di overpass Manahan, Solo.

Selang beberapa saat, Memet mendapat kabar dari anggotanya, pihak rumah sakit terdekat tidak bisa mengirim ambulan untuk evakuasi korban tanpa alasan yang jelas.

Sejurus kemudian anggota Unit Laka Polresta Solo pun tiba di lokasi.

Baca Juga: Pasutri Bawa Tabung Oksigen Lengkap di Motor, Kisah Dibaliknya Bikin Mewek

"Polisi datang sekitar 15 hingga 30 menit setelah saya datang ke lokasi," tambah Memet.

Setengah kecewa, Memet memutuskan berangkat ke rumah sakit lain untuk meminta bantuan.

"Saya pergi ke RS Kasih Ibu. Sampai di IGD, saya minta bantuan ambulan untuk evakuasi korban.

Malah saya dimintai Rp 400 ribu untuk operasional ambulan sama tim medis yang jaga.

Saya kan tidak bawa uang sebanyak itu," keluhnya.

Baca Juga: Fakta STNK Mati 2 Tahun Motor Jadi Bestu, Makanya Jangan Telat Bayar

"Saya juga ditanya apakah korban dalam kondisi berdarah atau tidak.

Saya jawab lecet tetapi kaki patah," tambah Memet.

Memet pun sempat berdebat agar pihak rumah sakit segera mengirimkan ambulan ke lokasi kejadian.

Dia juga menegaskan pembayaran operasional tersebut bisa ditagihkan kepada keluarga korban setelah evakuasi.

Baca Juga: Belasan CCTV Ungkap Diduga Pelaku Tabrak Lari di Overpass Manahan Solo

"Saya mintanya tim medis agar kerja cepat, tapi tetap mbulet.

Katanya masih nunggu dokter, lalu nunggu sopir ambulan juga.

Menurut saya waktu responnya terlalu berbelit-belit.

Kasihan korban harus segera ditolong," tambahnya.

Baca Juga: Merinding, Cewek Peserta Trabas Jatuh Diduga Kesurupan Mbak Kunti

Sekitar 30 menit berdebat, tim medis pun bersiap menuju lokasi kecelakaan.

Setahu Memet, korban itu selamat setelah mendapat perawatan tim medis.

"Saya tahunya ibu itu telah tiada setelah video CCTV viral di media sosial.

Saya turut bersedih," ujar Memet.

KLAIM RS KASIH IBU SUDAH SESUAI SOP

Humas Rumah Sakit Kasih Ibu, David Pangaribuan meluruskan, komplain petugas Satpol PP Solo mengenai dugaan keterlambatan penanganan darurat korban kecelakaan di Overpass Manahan.

David berujar pihaknya telah melakukan penanganan sesuai Standar Pelayanan Operasional (SOP) rumah sakit.

"Memang benar ada dua petugas Satpol PP datang untuk meminta emergency call ke rumah sakit.Kami layani sesuai SOP.

Kami sudah sigap dan cepat mendatangi lokasi kecelakaan," ujar David melalui telepon, Senin malam.

Dalam proses permintaan emergency call, sambungnya, petugas medis akan mencatat keterangan pelapor terkait kondisi korban terkini.

Selain itu, petugas medis akan memberitahukan jumlah nominal biaya operasinal.

"Itu memang wajar sesuai SOP, bahwa petugas hanya memberitahukan nominal, tanpa ada motivasi kepada penanggung agar segera dibayar.

Apalagi tidak ada hitam di atas putih saat itu juga," tuturnya.

Sesuai keterangan tim medis yang berjaga, sambung David, tidak ada komplain dari pihak Satpol PP.

"Petugas kami juga bingung saat kami konfirmasi, kok ada laporan seperti ini.

Padahal selama pelaporan emergency call, semua baik-baik saja.

Tidak ada perdebatan, seperti komplain yang kami terima," jelasnyaArtikel ini sudah tayang di Tribunjateng.com, judul : Tabrak Lari Overpass Manahan, Satpol PP: RS Minta Operasional Rp 400 Ribu Sebelum Datangkan Ambulans

Editor : Octa

Baca Lainnya

Latest