Follow Us

Jelang Fase New Normal, Pengamat Transportasi Ungkap Fakta Naik Bajaj Lebih Aman Dari Ojol

Kartika Afriyani - Selasa, 02 Juni 2020 | 20:45
Bajaj dianggap jadi transportasi umum yang bisa dukung fase new normal di Indonesia.
Kompas.com

Bajaj dianggap jadi transportasi umum yang bisa dukung fase new normal di Indonesia.

Otofemale.id - Indonesia sekarang sedang mempersiapkan fase baru dalam mencegah penyebaran virus Corona, yaitu new normal.Nantinya ladies bisa kembali bekerja, kumpul bareng teman lagi, makan diluar, hingga naik ojek online (ojol) seperti saat sebelum Covid-19 melanda Indonesia.

Baca Juga: SIKM Hanya Berlaku Sampai 7 Juni, Begini Tanggapan Kadishub DKI JakartaTapi jangan senang dulu dengan fase new normal, karena ladies harus mengikuti protokol kesehatan yang ada demi mencegah penyebaran virus Corona.Seperti menggunakan masker, cuci tangan yang bersih, berdiri atau duduk berjarak 1 meter dari yang lain, hingga memakai kaca mata.

Baca Juga: Antisipasi Penghapusan Isi Ulang e-Toll di Gerbang Tol Saat New Normal, Begini Cara Top Up dan Cek Saldo Via ATM Begitu juga ketika ladies hendak naik ojol saat ingin bepergian ke suatu tempat.Ladies harus menggunakan masker dan duduk berjarak agar tidak adanya kontak tubuh.

Namun sayangnya untuk duduk berjarak dengan pengemudi agar tidak bersentuhan sepertinya sulit dilakukan, mengingat ukuran bangku yang sempit.Menanggapi hal tersebut, pengamat transportasi Djoko Setijowarno mengusulkan untuk menggunakan bajaj dibandingkan ojol saat fase new normal dimulai.

Baca Juga: Coba Mobil Nissan GT-R Milik Andre Taulany, Raffi Ahmad Cemburu: 'Ini Mobil Impian Gua, Tapi Mantannya Gigi Dulu Udah Pakai Ginian'Menurutnya, angkutan umum bajaj dianggap lebih aman untuk mengangkut penumpang disaat pandemi Covid-19.Otofemale.id melansir Kompas.com, Djoko mengatakan bahwa kendaraan bajaj sangat mudah dipasang sekat permanen, sehingga tercipta jarak sosial (social distancng) karena terpisahnya antara ruang penumpang dan ruang pengemudi.

Baca Juga: Nagita Slavina Minta Beliin Motor Seharga Rp 340 Juta, Raffi Ahmad Jengkel: 'Naik Sepeda Aja Enggak Bisa, Mau Beli Motor!'Memang diakui, operasional bajaj saat ini memiliki kelemahan yakni jumlah armada yang masih terbatas tidak sebanyak jumlah sepeda motor.Kemudian, adanya pembatasan wilayah operasi membuat angkutan ini tidak seleluasa pergerakan ojek.

Sedangkan keunggulan bajaj mampu mengangkut penumpang sekaligus barang, memiliki rumah-rumah yang menjadikan pengemudi dan penumpang terlindung dari cuaca panas maupun hujan.

Baca Juga: Emak-Emak Curhat di Medsos Merasa Dipaksa Petugas Tol Bayar Cash, Netizen Auto Gaduh"Guna lebih mempopulerkan bajaj, Pemerintah dapat menghilangkan pembatasan wilayah operasi, sehingga menjadi leluasa layaknya sepeda motor.Pada setiap kendaraan bajaj, setelah dipasangi sekat permanen, dapat pula diwajibkan dipasangi meteran penghitung ongkos (argometer), metode pembayaran non tunai, bahkan dapat pula diterapkan system pemesanan secara daring," usul Djoko.Hal tersebut, lanjutnya, tidaklah sulit untuk diterapkan.Dalam hal ini, pemerintah bisa merangkul perusahaan penyedia/produsen kendaraan, Organisasi Angkutan Darat (Organda), kalangan perbankan, sekaligus perusahaan penyedia aplikasi sistem pemesanan daring.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com, judul : Dinilai Aman, Pengamat Transportasi Usulkan Bajaj Pengganti Ojol

Editor : Octa

Baca Lainnya

Latest