Follow Us

Mesin Suzuki Ignis Bunyi Tek Tek, Ingat Lagi Diisinya Pakai Bensin Apaan?

Kartika Afriyani - Jumat, 05 Juni 2020 | 18:08
Suzuki Ignis di GIIAS 2019
octa saputra/Otofemale.id

Suzuki Ignis di GIIAS 2019

Nggak susah kok, bisa tanya mbah google atau langsung ke website resmi Suzuki.

Dan ratio kompresi dari mesin Suzuki Ignis itu 11 : 1.

Baca Juga: Kendarai Mobil Wajib Pakai Masker Tapi Jangan Lama-lama, Ingat Lagi Berapa Jam Harus Ganti Masker Kain

Dengan angka perbandingan kompresi 11 : 1 itu, mesin Suzuki Ignis idealnya disuguhi bensin jenis Pertamax (RON 92).

Pertalite yang miliki RON 90 kurang ideal untuk Suzuki Ignis dan kalau Premium (RON 88), malah nggak ideal.

Tabel Kompresi Mesin = BBM

1 : 9 = RON 88 (Premium)1 : 9-10 = RON 90 (Pertalite)1 : 10-11 = RON 92 (Pertamax)> 1 : 12 = RON 98 (Pertamax Turbo)

ASAL BUNYI TEK TEK

Terdengar bunyi 'tek tek' dari area mesin, berarti mobil ladies sedang mengalami knocking.Mesin knocking bisa saja dialami sama ladies karena adanya ke enggak cocokan BBM dengan tekanan mesin mobil.

Baca Juga: Panik Nggak Selesaikan Masalah, Saat Alami Mobil Mogok Ladies Lakukan 3 Hal Ini Mobil yang menggunakan bahan bakar dengan angka RON rendah pada kompresi mesin tinggi bisa memicu mesin knocking.Mesin yang bergetar dalam posisi idle atau saat putaran rendah disebabkan oleh timing pembakaran yang enggak tepat.Itu karena oktan BBM yang digunakan lebih rendah daripada besar tekanan saat proses kompresi mesin.

Otofemale.id melansir GridOto.com, ketika piston naik bahan bakar tidak kuat menahan kompresi, akhirnya terbakar dulu sebelum proses kompresi selesai, piston sudah turun duluan.Timing pembakaran yang tidak sempurna juga akan memicu bunyi kasar 'tek tek' di area mesin yang cukup keras terdengar dari luar.Mesin mobil mulai mengalami knocking juga bisa ditandai dengan penurunan performa mesin yang cukup signifikan.

Baca Juga: Bikin Deg-degan Newbie, Begini Cara Pindah Gigi Mobil Transmisi ManualContohnya waktu akselerasi mesin terasa brebet atau nyendat, mobil rasanya seperti tertahan lajunya.Karena timing pembakaran yang sudah tidak sesuai, output tenaga dari hasil bakaran bahan bakar jadi kacau.

Editor : Octa

Baca Lainnya

Latest