Premium Pertalite Bakal Dihapus Pertamina, Padahal Paling Laku Dipasaran

Otofemale.ID - Masyarakat lebih banyak pilih isi bensin jenis premium dan pertalite untuk kendaraannya.

Meski mereka sadar, kalau kendaraaanya lebih baik menggunakan bensin jenis Pertamax ketimbang Pertalite bahkan Premium.

Baca Juga: Sedan Toyota Camry Wakil Wali Kota Bekasi Siap Dipakai Jadi Kendaraan Pengantin, Ini Syaratnya

Nggak heran, kalau kemudian penjualan bensin jenis Premium dan Pertalite lebih tinggi dibanding Pertama.

Bahkan data Pertamina yang dilansir Otofemale.id dari Kompas.com menyebutkan per 22 Agustus 2020, penjualan Premium mencapai 24.000 Kilo liter (KL) dan Pertalite 51.500 KL.

Baca Juga: Motor Matik Masuk Jalan Tol Jakarta-Cikampek Dikendarai Cewek Bonceng 3, Polisi Ungkap Kronologinya

Sedangkan untuk penjualan BBM dengan RON di atas 91, yaitu Pertamax (92) 10.000 KL dan Pertamax Turbo (98) cukup 700 KL.

Tapi data penjualan yang tinggi pada bensin jenis Premium dan Pertalite, nggak ngaruh bagi Pertamina.

Buktinya, Pertamina berencana menghapus bensin jenis Premium dan Pertalite.

Alasan penghapusan 2 jenis bensin itu, terkait dengan isu lingkungan hidup.

Baca Juga: Koleksi Mobil Lionel Messi Ada yang Harganya Rp 400 M, Intip Yuk Garasi Pemain yang Bikin Sedih Fans Barcelona

Direktur Utama Pretamina Nicke Widyawati menjelaskan, peninjauan dilakukan sebagai upaya perusahaan dalam mendukung rencana pemerintah untuk menekan emisi gas rumah kaca sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 20 Tahun 2017.

Baca Juga: Beli Mobil Baru Ala Bank Mandiri, Isi Dompet Anti Kendor

"Pada peraturan tersebut diisyaratkan bahwa gasoline yang dijual minimum RON 91, artinya ada dua produk BBM yang kemudian tidak boleh lagi dijual di pasar yaitu Premium (88) dan Pertalite (90)," katanya dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII, Senin (31/8/2020).

Dikatakan juga oleh Nicke di kawasan Asia saat ini yang masih mengonsumsi BBM setara Premium hanya Indonesia dan Bangladesh.

Sementara, di level dunia ada lima negara lain, yakni Kolombia, Mesir, Mongolia, Ukraina, dan Uzbekistan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com, judul : Pertamina Berencana Hapus Premium dan Pertalite dari Pasaran