Motor Matik Honda BeAT Jarang Dipakai Selama PPKM Berjenjang, Ini Panduan Ganti Oli Mesin

Otofemale.ID - Pemerintah kembali memperpanjang PPKM Berjenjang, selama seminggu kedepan.

Jadi start besok, Selasa (7/9/2021), PPKM Berjenjang diperpanjang samapi 13 September mendatang.

Baca Juga: Update Harga Motor Matik Suzuki Per September 2021, Mulai Rp 17 Jutaan

Ngomongin soal pemberlakukan PPKM Berjenjang, membuat motor jadi jarang dipakai.

Meski kondisinya jarang dipakai, jangan sampai melupakan urusan perawatan.

Salah satu perawatan yang tetap harus dilakukan, seperti ganti oli mesin.

Baca Juga: Pe-Er Banget Motor Matik Terasa Berat Sangat di Dorong, Kenali Penyebabnya

Asep Suherman, Kepala Bengkel Honda, AHASS Daya Motor Cibinong dan Megamendung, Bogor, Jawa Barat, menyarankan, jika motor jarang dipakai maka waktu ganti oli biasakan pakai hitungan waktu, bukan jarak tempuh lagi.

Ambil contoh motor matik Honda BeAT kekinian (bermesin injeksi), jarak tempuh 4.000 km jadi patokan untuk ganti oli.

Nah kalau patokan jarak tempuh dikonversikan ke waktu, jadinya 4 bulan sekali ganti oli mesin.Perlu diingat, meski mesin motor jarang dinyalakan tetap akan membuat kualitas oli berkurang.

Baca Juga: Perpanjangan SIM C Jangan Cuman Bawa Uang Rp 75 Ribu Saja, Ada Biaya LainnyaOLI SPX & MPX

Pabrikan motor matik Honda, merekomendasikan oli mesin menggunakan AHM Oil SPX dan MPX.Dan khusus untuk motor matik, pilih AHM Oil SPX dan MPX yang menggunakan tutup botol biru.Ada 2 varian AHM Oil yang direkomendasikan, memang apa bedanya SPX dan MPX?

"Bisa dilihat dari tipenya, oli MPX ini pakai bahan dasar mineral sedangkan oli SPX sudah full sintetik," terang Nurjito, Kepala Bengkel AHASS Wahana Artha, Ciputat, Tangerang Selatan dilansir dari Gridoto.com.Kalau dari singkatannya sendiri, MPX merupakan Maximum Protection Expert.Lalu AHM Oil SPX adalah Superior Protection Expert."Baik oli SPX dan MPX tersedia buat seluruh tipe motor Honda seperti bebek, sport dan matic.Untuk peruntukkannya bisa lihat kode angka dibelakang tipe oli," jelas Nurjito(*)