Mengenang KH Maimun Zubair, Tetap Taati Aturan Lalu Lintas Meski Duduk Dalam Mobil Polisi Saat Menuju Bandara Semarang

Selasa, 06 Agustus 2019 | 13:40
Embun Hati

KH Maimun Zubair atau akrab disapa Mbah Moen, wafat di Mekkah saat melangsungkan ibadah haji pada pukul 04.17 waktu setempat (6/8/2019)

Otofemale.id - Innalillahi wa innailaihi raji'un...telah berpulang ke Rahmatullah, tokoh Nahdlatul Ulama, KH Maimun Zubair.

Ulama kharismatikKH Maimun Zubair yang akrab disapa Mbah Moen wafat di Mekkah. saat melangsungkan ibadah haji pada pukul 04.17 waktu setempat (6/8/2019).

Dalam kesehariannya, Mbah Moen dikenal sebagai sosok yang sederhana dan taat aturan lalu lintas.

Baca Juga: Diduga Geregetan Laporan Farhat Abbas, Inikah Sport Cars Lamborghini Milik Hotman Paris yang Jadi Hadiah Sayembara

Hal itu seperti yang pernah diungkapkan oleh Aipda Wuri Sutristiono, anggota Satlantas Polres Rembang.

Dilansir Otofemale.id dari Tribratanews.jateng.polri.go.id, apa yang diungkap Aipda Wuri Sutristiono terjadi saat bersama Brigadir Dwi Santoso dapat tugas pengawalan perjalanan Mbah Moen yang dari Rembang hendak ke Jakarta via Bandara Ahmad Yani, Semarang, Jateng (9/7/2019).

Namun sebelum berangkat ke bandara, Mbah Mun menyempatkan diri untuk mampir di kediaman putranya yang menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin atau yang lebih akrab disapa Gus Yasin.

Baca Juga: Polisi Tangkap Suzuki Ertiga Pakai Pelat Nomer Palsu, Netizen Malah Geger Dengan Hal Ini

Rombongan yang terdiri dari beberapa mobil dengan pengawalan anggota Satuan Lalu Lintas Polres Rembang itupun menuju Rumah Dinas Wakil Gubernur di Jl Rinjani No.1 Semarang, kebetulan tak jauh dari bandara.

Setelah hampir 2 jam berada di kediaman Gus Yasin, salah satu santri penderek Mbah Moen menyampaikan pesan kalau pengasuh Pondok Pesantren Al Anwar Sarang, Rembang itu siap berangkat ke bandara.

Tribratanews.jateng.polri.go.id

Mbah Moen duduk didalam mobil Patwal Polres Rembang, saat hendak menuju Bandara Ahmad Yani, Semarang (9/7/2019).

Saat Mbah Moen keluar dari kediaman Gus Yasin, kemudian menghampiri Aipda Wuri Sutristiono dan Brigadir Dwi Santoso yang melakukan pengawalan perjalanan.

Kepada kedua polisi anggota Satlantas Polres Rembang, Mbah Moen bertanya apakah mereka yang melakukan pengawalan sejak dari Rembang?.

Baca Juga: Avanza-Veloz Sebangsa, Toyota Konsisten Beri Apresiasi terbaik Pada Konsumen.

"Saya langsung menjawab, “Inggih mbah” (Iya Mbah).

Mbah Mun kembali bertanya sekali-kali naik mobil Patwal Boleh gak.

Saya lalu menjawab sangat boleh sekali, apabila Simbah kerso naik mobil Patwal bersama kami," kata Aipda Wuri Sutristiono.

Baca Juga: Jakarta Lakukan Perluasan Kawasan Ganjil Genap, Seperti Ini Fakta yang Terjadi

Selanjutnya anggota Satlantas Polres Rembang itu mempersilahkan Mbah Moen untuk naik mobil.

Mbah Moen duduk di bangku depan samping Aipda Wuri Sutristiono yang kemudikan mobil Patwal tersebut.

Lalu di deretan bangku belakang ada Brigadir Dwi Santoso, dan salah satu santri Mbah Moen.

Selama perjalanan menuju Bandara Ahmad Yani, Mbah Moen mengingatkan kepada Aipda Wuri Sutristiyono untuk berhenti tiap kali lampu pengatur lalu lintas berwarna merah.

"Karena Mbah Moen sudah sepuh, saya melaju pelan saja.

Tiap kali melintas di lampu pengatur lalu lintas dan berwarna merah, beliau selalu meminta untuk berhenti, seperti pengguna jalan pada umumnya.

Padalah sudah dikawal petugas, meski punya prioritas," kata Aipda Wuri Sutristiono.

Perjalanan singkat yang sangat mengesankan bagi kedua anggota Satlantas Polres Rembang, diakhiri dengan ucapan terima kasih dari Mbah Moen saat sampai di Bandara Semarang.

Editor : Octa

Baca Lainnya