Honda Dream Ride Project 2019, Bikin Tampang Mewah Skutik Honda PCX150 Jadi Sangar

Rabu, 28 Agustus 2019 | 16:07
octa saputra/Otofemale.id

Skutik Honda PCX di booth Honda Telkomsel IIMS 2019

Otofemale.id - Sungguh nggak kebayang, tampang mewah skutik Honda PCX bisa berubah total.

Ada yang jadi skutik adventure, cafe racer dan juga konsep bagger ala-ala moge Amrik.

Tapi itulah yang terjadi pada gelaran Honda Dream Ride Project dari PT Astra Honda Motor.

Baca Juga: Jadi Motor Trail CBU di Luar Negeri, Honda CRF150L Laku Keras

Ngomongin soal Honda Dream Ride Project 2019 adalah komitmen PT Astra Honda Motor dalam mendorong kreativitas modifikator Indonesia.

Melalui Honda Dream Ride Project 2019, para modifikator berkesempatan unjuk kreasi serta perkaya pengalaman dalam bidang modifikasi motor menggunakan skutik Honda PCX.

Honda

Skutik Honda PCX150 jadi motor adventure karya I Putu Tony Hadi Putra.

Sebelum 3 modifikator nasional ini masuk ke Honda Dream Ride Project 2019, mereka merupakan pemenang Honda Modif Contest 2018.

Project modifikasi yang digelar selama periode April–Agustus 2019 diikuti oleh Muhammad Fiqhi Wahyu Pramana yang merupakan pemenang kategori National Champion Matic & Cub melakukan modifikasi PCX150 dengan mengusung konsep Cafe Racer, Law A San yang merupakan pemenang kategori National Champion Free For All mengusung konsep modifikasi Bagger, dan I Putu Tony Hadi Putra sebagai pemenang kategori National Champion Sport pada gelaran Honda Modif Contest 2018 dengan konsep modifikasi Adventure.

Baca Juga: Joss Gandos! Mekanik Honda Jateng Jadi Juara di Astra Honda Motor Technical Skill Contest 2019

Hasil karya modifikasi yang telah selesai digarap para modifikator, diuji kenyamanan dan keamanan berkendaranya di jalanan Solo, Jawa Tengah (26/8/2019).

Beberapa nama beken di dunia modifikasi, jadi mentor ketiga modifikator tersebut.

Seperti Masayuki Sugihara dari Luck Motorcycle asal Kyoto-Jepang, Komang Gede Sentana Putra dari Kedux Garage, dan Daisuke Kuriki yang merupakan tim Honda Motorcycle RnD Center dari Jepang serta tim Product Development PT Astra Honda Motor.

Honda

Tampang skutik Honda PCX150 jadi cafe racer karya Muhammad Fiqhi Wahyu Pramana.

"Honda PCX150 memiliki tantangan tersendiri saat dimodifikasi, karena gaya dan pakemnya yang spesial, salah satunya dari segi elektronik yang sudah menggunakan sistem komputerisasi sehingga saya harus lebih berhati-hati ketika memodifikasinya.

Baca Juga: Ribuan Biker Honda Serentak Rayakan HUT Republik Indonesia Dalam Convoy Merdeka

Menyatukan bodi belakang standar dengan desain baru di bagian depan adalah tantangan tersendiri bagi saya, agar bisa mewujudkan motor matic adventure namun tidak meninggalkan desain Honda PCX itu sendiri.

Namun saya sangat puas dengan hasil nya, bahkan saat dikendarai sangat sesuai dengan harapan saya," ujar I Putu Tony Hadi Putra salah satu modifikator di Honda Dream Ride Project 2019.

Pada proses modifikasi Honda PCX, para modifikator diberikan kesempatan untuk berkarya sekaligus memperkaya pengalaman memodifikasi sepeda motor melalui pemilihan konsep, desain modifikasi, pemilihan material, schedule timeline pengerjaan, pertimbangan biaya, serta tahap terakhir para modifikator memastikan hasil karyanya aman untuk dikendarai.

Honda

Konsep Bagger diambil Law A San, untuk memodifikasi tampilan skutik Honda PCX150.

Deputy General Manager Marketing Planning and Analysis PT Astra Honda Motor, Andy Wijaya mengatakan kegiatan yang diselenggarakan setiap tahunnya oleh Honda ini merupakan wujud komitmen sekaligus wadah dari perusahaan untuk mendorong modifikator di Indonesia menghasilkan karya modifikasi yang tetap mengedepankan unsur keselamatan.

"Kami ingin mendukung para modifikator Tanah Air untuk dapat menuangkan kreativitas mereka menggunakan skutik Honda PCX.

Melalui Honda Dream Ride Project, kami berharap para modifikator dapat menghasilkan karya modifikasi yang berbeda dan memiliki nilai estetika berkelas tinggi yang tetap mengutamakan keselamatan, sehingga hasil karya mereka tetap aman untuk dikendarai," kata Andy Wijaya.

Editor : Octa

Baca Lainnya