Salut! Modal Buka Warung Soto Sewu, Emak-Emak Korban PHK di Sragen Bisa Beli Mobil

Jumat, 22 November 2019 | 18:29
TribunJateng.com

Sukarni yang jadi korban PHK pabrik tekstil, bisa beli mobil berkat jualan Soto Sewu di Sragen.

Otofemale.id - PHK masal di pabrik tekstil tempatnya bekerja, membuat Sukarni harus putar otak untuk cari penghasilan.

Ide dari suaminya, untuk buka warung makan dengan harga yang murah meriah.

Jadilah kemudian, Sukarni buka warung soto dengan harga Rp 1.000.

Baca Juga: Apes! Sunroof Ogah Nutup Saat Tiba-Tiba Hujan, Terpaksa Deh Basah-Basahan Dalam Mobil

Siap sangka dengan buka warung soto yang harganya murah meriah itu, emak-emak korban PHK ini nggak alami kerugian.

Bahkan Otofemale.id melansir dari TribunJateng.com, dari warung soto sewu-nya itu bisa untuk beli mobil.

Baca Juga: Ngefans Reality Show Polisi, Nenek-Nenek Malah 'Ditangkap' Polisi di Hari Ultahnya

"Alhamdulillah nggak takut rugi, ngitung-ngitung sodaqoh lah.

Nyatanya bisa kok sampai sekarang malah Alhamdulillah sudah beli mobil," kata Sukarni.

RESEP DARI MERTUA

TribunJateng.com

Situasi Warung Soto Sewu milik Sukarni di pinggir jalan raya Slamet Riyadi Sragen Kulon.

Dari saat suami berikan ide bikin warung soto murah meriah, Sukarni sesungguhnya nggak bisa masak.

Namun berkat resep soto yang diberikan oleh mertuanya, Sukarni pun bisa mulai berjualan soto.

"Setelah kena PHK massal di pabrik saya ya luntang-lantung nggak ada kerjaan, lalu suami saya menyarankan untuk berjualan soto seribu, ya saya jawab aku nggak bisa masak, akhirnya dikasih resep masak sama mertua saya," terang Sukarni.

Baca Juga: Modal Rp 700 Ribu, Emak-Emak Driver Taksi Online di Palembang Bikin Begal Mundur Teratur

Saat masih awal berjualan banyak yang mencibir soto Sukarni.

Banyak yang mempertanyakan tentang rasa soto karena harganya cuma seribu.

Namun ternyata setelah orang-orang mencoba maka banyak yang ikutan untuk berjualan soto dengan harga seribu juga.

Baca Juga: Bocah SMP Ngantuk Gilas Belasan Motor Pakai Mitsubishi Strada, Jadi Ingat Tragedi Anak Artis

"Dulu awal-awal buka ya banyak yang ga suka, pada tanya enak ga tuh soto kok cuma seribu.

Setelah saya buka itu juga banyak yang ikut-ikutan bikin soto seribu," lanjut Sukarni.Delapan tahun silam sekitar tahun 2011, Sukarni membuka warung soto di rumahnya yang beralamat di Kampung Ringin Anom, Sragen Kulon RT 6.

Karena letak rumahnya yang kurang strategis berada di dalam kampung, soto Sukarni sepi dan hanya tetangga sekitar yang membeli.

Baca Juga: Tak Hanya Jet Pribadi, Suami Sandra Dewi Kembali Manjakan Putra Sulungnya dengan Mobil Balap Ferrari, Intip Gemasnya!

"Dulu di rumah saya nggak seramai disini, yang beli juga tetangga-tetangga sekitar rumah, sehari dapat Rp 80 ribu saja senangnya minta ampun," ungkap Sukarni.

Merasa letak rumahnya yang tidak strategis, akhirnya Sukarni pindah ke rumah mertua yang hanya beda RT berada tepat dipinggir jalan raya yang tak jauh dari rumahnya.

Selama hampir empat tahun di tempat baru yang kini berada di pinggir jalan raya Slamet Riyadi Sragen Kulon warungnya mulai ramai.

Baca Juga: Modal Tangan Kosong Emak-Emak Aceh Remas Aspal Jalanan Sampai Hancur, Bukan Perempuan Biasa

Omzet penjualan Sukarni juga lebih banyak dibanding dirumahnya. Hari-hari biasa Sukarni mendapat penghasilan kotor Rp 800 ribu dari pukul 11.00 hingga malam.

Bahkan Sukarni pernah mendapat penghasilan kotor Rp 2,6 juta saat berjualan pada hari Minggu.

Warung soto sewu Sukarni buka setiap hari dari pukul 06.00 hingga malam, hanya saja ketika pagi, Heni adik dari suami Sukarni, Ninut Iswinanto (49) yang menjaga.

Sedangkan Sukarni menjaga warung dari pukul 11.00 hingga malam.

Baca Juga: Apes Banget! Toyota Avanza Milik Warga Madiun Jadi Sasaran Cowok Asal Lampung, Diduga Akibat Patah Hati

Sukarni yang juga memiliki dua orang putra ini kini sudah memiliki dua karyawan yang membantunya melayani pelanggan.

Soal pembeli, Sukarni memaparkan merata dari semua kalangan dari mulai anak sekolah, ibu-ibu, karyawan hingga pegawai.

"Merata kok yang datang kesini, anak sekolah, ibu-ibu karyawan. Biasanya ramai itu jam-jam tertentu makan siang sama menjelang magrib," paparnya.

Tidak hanya menjual soto dalam porsi kecil, Sukarni juga menjual soto porsi besar dengan harga Rp 3 ribu.

Salah satu penikmat soto sewu Sukarni, Dwi Candra siswi SMK Muhammadiyah 4 Sragen mengaku sudah biasa datang ke warung soto sewu Suwarni.

"Sudah biasa datang kesini, kalo sekali makan biasanya makan dua porsi yang seribuan," kata Dwi.

Selain harga soto yang ramah di kantong pelajar, Dwi dan temannya mengaku rasa soto seribu ini juga cocok di lidah.

Bersama sate-satean dan gorengan Dwi biasa menikmati soto sewu Sukarni.

Artikel ini sudah tayang di Tribunjateng.com, judul : Cerita Sukarni Warga Sragen Jual Soto Murah Rp 1.000 Setelah Kena PHK: Alhamdulillah Bisa Beli Mobil.

Tag

Editor : Octa