Otofemale.id - Mudik yang jadi tradisi masyarakat Indonesia, sekarang nggak terjadi hanya pada waktu lebaran saja.
Perayaan Natal dan Tahun Baru, juga dimanfaatkan masyarakat Indonesia untuk mudik.
Untuk mudik Natal dan Tahun Baru nanti, Korps Lalu Lintas Polri melalui Kakorlantas Irjen Istiono memprediski bakal terjadi 3 gelombang.
Baca Juga: Toyota Avanza Seruduk Pantat Truk Parkir di Tol, Ingat Bahu Jalan Tol Bukan Untuk Umum
Gelombang pertama puncak arus mudik Natal dan Tahun Baru diprediksi terjadi 3 hari sebelum Natal, kemudian pada Hari Natal dan terakhir, 2 hari jelang Tahun Baru.
"Puncaknya untuk arus mudik sendiri saya prediksi tanggal 21-22 kemudian tanggal 25 itu sendiri, 28-29 juga itu.
Ini akan kita prediksi terjadi kepadatan di sana," ujar Kakorlantas Irjen Istiono yang dilansir Otofemale.id dari ntmcpolri.info.
Baca Juga: Nggak Bisa Sembarangan, Ini yang Harus Dilakukan Kalau Mobil Keguyur Hujan Pada Malam Hari
Dalam rangka mudik Natal dan Tahun Baru, Korlantas Polri menyiagakan 160 ribu personil dan apel gelar pasukan akan dilakukan pada 20 Desember 2019.
"Oleh karena itu gelar pasukan yang akan kita laksanakan tanggal 20 ini kemungkinan langsung kita langsung ke lapangan untuk siaga.
Pasukan sudah harus masuk di titik-titik yang sudah kita tentukan di pelayanan publik.
Semua jalur pengamanan di jalur kita, di semua lini kita akan lakukan," tutur Kakorlantas Irjen Istiono.
Pasukan akan disiagakan di titik-titik yang sudah ditentukan, diantaranya daerah jalur tol, non-tol, area wisata, area ekonomi, tempat ibadah, pelabuhan hingga bandara.
JANGAN LAKUKAN PERJALANAN MALAM
Mudik Natal dan Tahun Baru, tentu perjalanannya nggak seberat mudik Lebaran.
Pasalnya saat melakukan perjalanan, tidak dalam kondisi puasa.
Terkait dengan perjalanan mudik, disarankan untuk melakukan perjalanan siang hari.
Baca Juga: Sama-Sama Seven Seater dan Mesin Berkapasitas 1000c, Pilih Renault Triber Atau Daihatsu Sigra?
Hal tersebut seperti yang dibilang Jusri Pulubuhu dari Jakarta Defensive Driving Consulting, dikutip Otofemale.id dari Kompas.com.
Terutama untuk yang hendak menempuh perjalanan dalam jarak jauh keluar kota dan membutuhkan waktu lebih dari 2 jam.
"Kalau perjalanan dalam kota saat malam hari tidak masalah, termasuk perjaalanan para commuter.
Tapi, yang menjadi masalah adalah perjalanan ke luar kota dengan waktu yang lebih dari 2 jam," kata Jusri Pulubuhu.
Baca Juga: Mobil Mewah Lexus Tertangkap Pakai Nopol Palsu, Entah Apa yang Merasukimu
Selain itu, melakukan perjalanan malam hari juga dianggap bisa menyalahi jam biologis manusia.
Dilansir Otofemale.id dari berbagai sumber, jam biologis standar manusia itu mulai jam 21.00 WIB jadi waktu yang tepat untuk mulai tidur.
Oleh karena jadi waktu yang tepat untuk beristirahat, maka tubuh manusia di jam tersebut akan cenderung alami penurunan kemampuan.
Sebagus apapun penerakan jalan saat malam hari, akan tetap memaksa mata bekerja ekstra keras dibanding siang hari.
Dan oleh karena itu, membuat mata pengemudi cepat lelah.
Selain mata, berkendara di jam istirahat juga membuat pengemudi memiliki kecenderungan mengalami penurunan konsentrasi.