Harga Pertamax Series Naik Rp 200 di Sumut, Bagaimana Jakarta?

Senin, 05 April 2021 | 14:16
Tribunnews.com

Ilustrasi bensin Pertamina

Otofemale.ID - Harga BBM Pertamina naik Rp 200, berlaku mulai April 2021.

Tenang, kenaikan harga tersebut berlaku untuk SUmatera Utara.

Baca Juga: Harga Pertamax Turbo Paling Mahal, Motor Matik Nggak Perlu Maksain Pakai

Sampai naik harga dikarenakan mengikuti Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 01 Tahun 2021 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB).

Ada perubahan tarif PBBKB khusus bahan bakar non subsidi dari sebelumnya 5% jadi 7,5% persen di wilayah Sumatera Utara.

Baca Juga: Ada Diskon Beli Pertamax Selama April 2021, Begini Cara Dapatnya

Taufikurachman, Unit Manager Communication, Relations, & CSR Regional Sumbagut mengatakan, Pertamina melakukan penyesuaian harga khusus untuk BBM non subsidi di seluruh wilayah Sumut.

Adapun perubahan harganya menjadi, sebagai berikut :

Pertalite dari Rp 7.650 menjadi Rp 7.850

Pertamax dari Rp 9.000 menjadi Rp 9.200

Pertamax Turbo dari Rp 9.850 menjadi Rp 10.050

Baca Juga: SPBU Pertamina Ada yang Merah dan Biru, Ada yang Tahu Bedanya?

Pertamina Dex dari Rp 10.200 menjadi Rp 10.450

Dexlite Rp 9.500 menjadi Rp 9.700

Solar Non PSO dari Rp 9.400 menjadi Rp 9.600.

Lalu bagaimana dengan BBM Pertamina di DKI Jakarta?

Baca Juga: Mobil Baru Masih Nekat Pakai Pertalite, Malah Jadi Boros Loh

Seperti yang sudah dituliskan diatas, kenaikan harga yanya berlaku di Sumatera Utara.Jadi kalau di DKI Jakarta, harga sekarang seperti ini.

Pertalite Rp 7.650

Pertamax Rp 9.000

Pertamax Turbo Rp 9.850

Pertamax Racing Rp 42.000

Dexlite Rp 9.500

Pertamina Dex Rp 10.200

Baca Juga: Ingat 5 Hal Ini Dilarang Dilakukan Saat Sambil Ini Bensin di SPBU, Jangan Ngeyel Yah

Solar Non Subsidi Rp 9.400

Minyak Tanah Non Subsidi Rp 11.220

JANGAN DIGOYANG

Mobil digoyang saat isi bensin di SPBU, bisa bikin nyesel.

Paimin, Kepala SPBU Pertamina MT Haryono ungkapkan apa yang bisa bikin nyesel gegara isi bensin dengan menggoyang-goyangkan mobil.

Menurutnya, trik kuno tersebut justru meningkatkan kemungkinan terjadinya gesekan antara nozel dengan lubang BBM."Di sisi lain ujung nozel terbuat dari besi atau baja, dikhawatirkan kalau digoyang-goyang justru terjadi gesekan.

Baca Juga: Isi Bensin Mobil di SPBU Rest Area Jalan Tol Jangan Lupa Matikan Mesin, Ini AlasannyaSebab, di lubang tutup tangki di ujungnya kan juga berbahan pelat," katanya dilansir dari Kompas.com.Dijelaskan juga, gesekan sekecil apa pun bisa memicu adanya listrik statis.Jika terjadi listrik statis maka dapat memicu terjadinya api, yang merupakan hal paling dihindari di SPBU."Takutnya terjadi listrik statis tadi.Karena itu, dalam mengisi bensin biasanya kita angkat sedikit nozelnya, jadi tidak menyentuh langsung atau istilahnya tidak ada bonding pada nozel dengan lubang tangki," jelasnya.(*)

Tag

Editor : Octa

Sumber Kompas.com