Otofemale.ID - BTW nggak standar seperti yang ada pada judul, maksudnya tekanan angin pada ban mobil kurang atau malah kelebihan.
Tekanan angin pada ban mobil bisa nggak standar, akibat salah pemilik mobilnya sendiri.
Baca Juga: Fitur Child Safety Lock di Mobil, Apaan Sih dan Gimana Cara Pakainya
Maksudnya si pemilik mobil juga nggak tahu berapa standar dari tekanan angin di kendaraannya.
Akibat dari nggak tahu itu, maka seringnya dikira-kira bahwa tekanan angin di ban mobilnya masih cukup.
Baca Juga: PPKM Mikro di Jakarta Diperpanjang, Aturan Ganjil Genap...Biasalah!
Asal tahu saja nih ya, tekanan angin ban mobil yang nggak standar bisa picu bahaya.
Ambil contoh kalau sampai tekanan angin ban mobil kurang, maka bisa picu pelek rusak dan bahkan sampai pecah.
Kalau kejadiannya sampai pelek pecah, kan bahaya bagi pengendara mobil.
Apa yang terjadi pada pelek mobil gegara kurangnya tekanan angin, seperti dikatakan Yusuf dari Otomax Car, Tangerang.
Baca Juga: Bikin Body Toyota Avanza Mulus Lagi, Segini Biaya Repair Per Panel
"Tekanan angin pada ban mobil yang kurang, ketika di jalan berlubang itu kondisi pelek bisa rusak, peang, atau bahkan pecah.
Terus mobil juga berat dan berpengaruh ke BBM lebih boros," ucapnya dikutip dari Jip.co.id.
Baca Juga: Boleh Mudik Lokal Pakai Mobil di Wilayah Aglomerasi, Maksudnya?
Yusuf juga menambahkan tekanan angin ban yang berlebih juga berbahaya karena menyebabkan bantingan mobil lebih keras dan setir lebih bergetar.
Lalu berapa tekanan angin ban mobil yang ideal?
Sebenarnya kalau mau melihat tekanan angin mobil standar, informasinya ada di pilar B bawah jok supir.
Namun sebagai gambarannya, seperti ini tekanan angin ban mobil standar yang dilansir dari Auto2000.co.id.
Mobil MPV : (30 – 33) Psi;Mobil City Car : (29 – 32) Psi;Mobil Sedan : (28 – 31) Psi;Mobil SUV : (35 – 40) Psi.(*)