Otofemale.ID - Lagi seliweran diberanda media sosial, netizen tuduh kualitas Pertalite menurun.
Tuduhan itu itu muncul pasca kenaikan harga BBM termasuk Pertalite yang dilakukan pemerintah awal September 2022 lalu.
Seperti diketahui harga Pertalite yang sebelumnya Rp7.650 per liter, sekarang jadi Rp10 ribu.
Contoh tuduhan terhadap penurunan terhadap mutu Pertalite, seperti yang dilontarkan netizen bernama Soleh Al Fatih dan MIK Semarang.
"Ngisi bensin ful 30 ribu. Habis nya cepat sekali.
Udah harga naik. Kualitas pertalite semakin menurun," ucap dikutip dari Kompas.com.
Sementara MIK semarang menuliskan postingan,"Ada yg ngerasa gak? ato cuman saya setelah harga naik pertalite makin boros,dlm artian kualitas menurun koyo cepet ngabar(menguap)pdhl pemakean motor normal/eco riding ora ugal2 an buka tutup gas ngawur,dan juga gak ada rembes2 atau bocor.monggo di tanggapi luurr..."
Terhadap tuduhan yang dilontarkan netizen itu, PT Pertamina Persero beberkan faktanya.
"Adapun standar dan mutu BBM Pertalite yang dipasarkan melalui lembaga penyalur resmi di Indonesia sesuai dengan Keputusan Dirjen Migas Nomor 0486.K/10/DJM.S/2017 tentang Standar dan Mutu (Spesifikasi) Bahan Bakar Minyak Jenis Bensin 90 Yang Dipasarkan Di Dalam Negeri," jelas Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting.
Dijelaskan lebih lanjut, bahwa penguapan dapat berubah dengan cepat jika temperatur penyimpanan meningkat.
Bukan karena adanya perubahan spesifikasi pada Pertalite.
"Secara spesifikasi, batasan maksimum untuk penguapan (destilasi) Pertalite adalah 10 persen, dibatasi maksimal 74 derajat Celcius.
Secara umum produk Pertalite ada di suhu 50 derajat Celcius," kata Irto.
"Artinya, pada saat temperatur 50 derajat Celcius, Pertalite sudah bisa menguap hingga 10 persen," lanjutnya.
Untuk bisa dapat bensin dengan kualita sdan kemanan yang terjamin, Irto menyarankan agar konsumen melakukan pembelian BBM di lembaga penyalur resmi, seperti SPBU dan Pertashop(*)
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com-Viral Isu Pertalite Lebih Boros Usai Naik Harga, Ini Kata Pertamina