Follow Us

Petik Pelajaran dari Kecelakaan Maut Tol Jagorawi, Pecah Ban Bisa Jadi Malapetaka!

Tiur Kartikawati Renata Sari - Rabu, 25 September 2019 | 20:00
Petik Pelajaran dari Kecelakaan Maut Tol Jagorawi, Pecah Ban Bisa Jadi Malapetaka!
Kolase Kompas.com

Petik Pelajaran dari Kecelakaan Maut Tol Jagorawi, Pecah Ban Bisa Jadi Malapetaka!

Baca Juga: Di Tol Cipularang Saipul Jamil Harus Relakan Istrinya yang Tengah Mengandung Meninggal dalam Tragedi Kecelakaan Tunggal

"Cek udara saja tidak apalagi lihat kondisinya, faktor kedua karena bisa juga perawatan yang salah seperti menggunakan semir ban yang kita tidak tahu bahanya apa saja. Sementara paling akhir ini kondisi yang sebenarnya banyak dilakukan tapi kurang disadari, yakni menyiksa ban," kata Sony.

Menyiksa ban yang dimaksud adalah sering berkendara pada kecepatan tinggi, melakukan manuver kasar, serta melakukan pengereman mendadak.

Hal-hal tersebut tanpa disadari membuat kerja ban jauh lebih berat.

Baca Juga: Petik Pelajaran dari Kecelakaan Maut Magetan, Ternyata High Heels Rini Puspitawati Bikin Pedal Gas Susah Lepas

Secara terpisah, On Vehicle Test PT Gajah Tunggal Tbk Zulpata Zainal, menjelaskan bila pada dasarnya ban itu dibuat dengan kokoh dan kuat.

Dalam artian tidak mudah pecah. Bahkan beberapa pabrikan ban melakukan uji coba sampai melebihi ketentuan standar yang ditetapkan oleh SNI.

Hal ini lantaran ban sangat krusial dengan faktor safety.

Baca Juga: Gara-Gara Kecelakaan Motor di Depan Mata, Sifat Asli Boy William Terungkap, Buat Afgan Tutup Wajah!

"Kalau kami melakukan pengujian itu biasanya dua sampai tiga tingkatan di atas SNI. Ban itu sebenarnya susah sekali pecah, kita di pabrikan melakukan pengujian sampai berhari baru ban pecah. Jadi ban di tes sesuai bobot dan ukurannya melalui beberapa rangkaian, kita diamkan terus-menerus sampai berhari-hari untuk melihat daya tahannya," kata Zulpata.

Terkait masalah pecahnya ban belakang dari kecelakaan pagi tadi, Zulpata menduga hal tersebut karena adanya faktor masalah perawatan dari ban. Salah satunya soal tekanan udara.

"Kita sudah pernah bahas, udara itu salah satu musuhnya ban, kalau sampai kurang fatal akibatnya. Selain itu bisa juga karena efek akumulasi kerusakan di ban, seperti adanya batu kerikil yang menempel di alur ban, atau pemakaian ban yang tidak sesaui pabrikan," ujar Zulpata.

Source : kompas

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Baca Lainnya

Latest