Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Mendadak Jadi Milayader dan Sekampung Borong Mobil Mewah, Sekarang Ada Penyesalan

Octa Saputra - Rabu, 26 Januari 2022 | 23:18
Kejadian setahun lalu, saat warga Desa Sumergeneng di Tuban ramai-ramai borong mobil baru

Kejadian setahun lalu, saat warga Desa Sumergeneng di Tuban ramai-ramai borong mobil baru

Otofemale.ID - Nama kampung di Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, beberapa waktu lalu sempat bikin geger.

Bagaimana tidak bikin geger, kalau satu kampung ramai-ramai barengan beli mobil baru.

Bukan secara kredit loh ya, warga Desa Sumurgeneng itu ramai-ramai beli mobil baru secara cash keras.

Warga di desa tersebut mendapat jadi miliader setelah dapat rejeki nomplok dari hasil penjualan tanah dari grass root refinery (GRR) kilang minyak.

Rejeki nomplok warga Desa Sumurgeneng itu melibatkan Pertamina-Rosneft perusahaan asal Rusia.

Setelah hampir setahun berlalu, kini kabar tak mengenakkan datang.

Hal itu diketahui saat unjuk rasa warga enam desa di ring perusahaan patungan

Pertamina dan Rosneft asal Rusia, Senin (24/1/2022), di antaranya Desa Wadung, Mentoso, Rawasan, Sumurgeneng, Beji dan Kaliuntu, Kecamatan Jenu.Seorang lelaki tua, Musanam, warga Desa Wadung, mengaku menyesal telah menjual tanah dan rumahnya ke PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PT PRPP) setahun lalu.

Baca Juga: Mobil Aman dari Tabrakan Beruntun Seperti Kejadian di Tanah Abang, Lakukan Ini Gaes

Kini kakek yang berusia 60 tahun itu sudah tidak lagi memiliki penghasilan tetap, sebagaimana setiap masa panen.Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, ia pun terpaksa harus menjual sapi ternaknya."Sudah tak jual tiga ekor untuk makan dan kini tersisa tiga," ujarnya di sela-sela aksi demo.Hal lain juga disampaikan Mugi (60), warga kampung miliarder lainnya.Seusai menjual tanah seluas 2,4 hektare, kini ia kesulitan mendapatkan penghasilan setiap panen.Jika biasanya bisa mendapat Rp 40 juta saat panen, sekarang sudah tak lagi mendapat hasil tersebut."Dulu lahan saya tanami jagung dan cabai, setiap kali panen bisa menghasilkan Rp 40 juta. Kini tak lagi memiliki penghasilan, setelah menjual lahan," ungkapnya.Ia juga bercerita, lahan miliknya dijual sekitar Rp 2,5 miliar kemudian uangnya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, sisanya ia tabung.Mugi mengingat, dulu sering didatangi pihak Pertamina saat berada di sawah agar mau menjual lahan.

Baca Juga: Cara Nyalakan Mesin Mobil, Masih Menunggungu Sampai Indikator di Dasbor Mati?

Segala bujuk rayu pun ditawarkan, termasuk tawaran pekerjaan untuk anaknya. Namun hingga kini, tawaran tersebut tak pernah terealisasi."Dulu saya didatangi pihak pertamina agar mau jual lahan, janji diberi pekerjaan anak-anak saya tapi tidak ada sampai sekarang," pungkasnya(*)Artikel ini sudah tayang di Surya.co.id-Ingat Kampung Miliarder di Desa Sumurgeneng Tuban? Kini Banyak Warga di Sana yang Menyesal

Editor : Otofemale

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x