Follow Us

Sering Enggak Disadari, 4 Kebiasaan Ini Bisa Rusak Komponen Mobil Matik

Nana Triana - Selasa, 11 Oktober 2022 | 10:17
Ilustrasi transmisi mobil matic
Freepik.com/Standrett

Ilustrasi transmisi mobil matic

Otofemale.ID – Pada era modern seperti sekarang ini, perempuan yang mengendarai mobil sendiri untuk bermobilitas sehari-hari sudah jamak. Apalagi semenjak hadirnya mobil dengan transmisi otomatis atau matik.

Pasalnya, mengendarai mobil bertransmisi matik lebih praktis dan tidak melahkan. Pengemudi tidak perlu menaikkan atau menurunkan gigi. Selain itu, pengemudi hanya perlu mengoperasikan pedal rem dan gas. Pengemudi tidak perlu menyeimbangkan pijakan kaki pada pedal gas dan kopling.

Meski pengoperasian mobil bertransmisi matik cenderung lebih sederhana, pengemudi tetap harus memperhatikan cara berkendara. Pasalnya, ada beberapa kebiasaan dan cara berkendara yang dapat memicu kerusakan pada mesin serta komponen mobil.

Menurut pemilik bengkel spesialis mobil matik Worner Matic, Hermas Efendi Prabowo, ada beberapa kesalahan penggunaan mobil matik yang bisa mengakibatkan kerusakan pada sistem transmisi.

Baca Juga: Tips Harian Motor Matic, Kendarai Motor Saat Hujan Jangan Cuman Andalkan Rem Belakang Saja

"Banyak pengemudi yang tidak menyadari bahwa apa yang dilakukannya saat mengendarai mobil bisa menimbulkan kerusakan pada komponen mobil," kata Hermas seperti dilansir dari Kompas.com (12/11/2020).

Lantas, apa saja kebiasaan yang bisa menimbulkan kerusakan pada mesin mobil matik? Berikut ulasannya.

  1. Lakukan akselerasi saat tuas transmisi baru dipindah
Tak sedikit pengemudi terlalu cepat memindahkan gigi dari mode drive (D) ke reverse (R) tanpa menunggu mobil berhenti secara sempurna. Nah, kebiasaan berakselerasi yang terlalu cepat kerap membuat mobil matik cepat rusak.

"Kesalahan paling umum yang dilakukan oleh pengemudi perempuan yakni terlalu cepat berakselerasi saat transmisi baru dipindahkan ke posisi D atau R," ujar Hermas.

  1. Terburu-buru pindahkan transmisi ke posisi P
Saat akan parkir, pastikan mobil benar-benar berhenti total. Setelah itu, baru pindahkan tuas transmisi ke posisi parkir atau P.

Menurut Hermas, kebiasaan memindahkan tuas transmisi ke posisi P saat mobil belum berhenti total dapat menimbulkan gesekan yang cukup besar pada sistem transmisi sehingga dapat memicu kerusakan.

Baca Juga: Wanita Perlu tahu, Mobil Matic Bisa Terobos Banjir Cuman Setinggi Ini

  1. Memindahkan gigi ke posisi netral di jalan menurun
Ketika melewati medan jalan menurun, banyak pengemudi mobil matik yang sengaja memindahkan transmisi ke posisi netral dengan alasan menghemat bahan bakar.

Padahal, kebiasaan tersebut sangat berbahaya, sebab turunan yang cukup curam dan panjang akan memaksa rem bekerja keras saat pengemudi ingin memperlambat laju kendaraan.

Selain berisiko merusak sistem pengereman pada mobil, kebiasaan ini sangat berbahaya karena mobil dapat meluncur tanpa bisa dikendalikan jika sistem pengereman tidak bekerja dengan baik, sehingga akan menyebabkan kecelakaan.

  1. Telat mengganti oli transmisi
Terkadang pemilik mobil matik lupa untuk melakukan perawatan pada mesin mobil, seperti mengganti oli mesin dan transmisi. Akibatnya, mesin mobil menjadi aus dan kotor sehingga bisa mengalami kerusakan cukup fatal.

"Tanpa disadari hal ini (telat ganti oli) banyak dilakukan dan hal itu pula yang membuat umur transmisi otomatis mudah rusak," kata Hermas.

Baca Juga: BMW CE04 Resmi Rilis di Indonesia, Motor Listrik Sultan Nih Gaes

Jika transmisi matik sampai jebol atau mengalami kerusakan, biaya perbaikan yang harus dikeluarkan akan jauh lebih besar dibandingkan biaya mengganti oli secara rutin. Oleh karena itu, sebaiknya, ganti oli transmisi matik secara rutin.

Itulah, beberapa kebiasaan buruk pengemudi yang dapat merusak mobil matik. Anda sebaiknya menghindari kebiasaan-kebiasaan tersebut.

Editor : Otofemale

Baca Lainnya

Latest