Otofemale.ID - Seiring dengan pemakaian, maka part di mobil akan mengalami penurunan performa.
Salah satu part yang dimaksud adalah shockbreaker.
Baca Juga: Salah Injak Pedal Gas Mobil Seruduk Warung, Hal Sepele Ini Bisa Jadi Sumber Masalahnya
Oh ya, di mobil shockbreaker masuknya bagian kaki-kaki.
Sebagai part pendukung kenyamanan dan keamanan, bahaya banget kalau mobil dikendarai dengan kondisi shockbreaker yang performanya sudah menurun.
Biasanya shockbreaker mulai bermasalah, terjadi pada mobil yang sudah berumur.
Baca Juga: Ganti Ban Mobil yang Bocor Bisa Dilakukan Sendiri Kok, Begini Urutan Benarnya
Itu juga kalau pemakaiannya normal-normal saja, seperti lebih sering memalui jalan mulus ketimbang yang rusak.
Dengan pemakaian sehari-hari yang seperti itu, maka usia pakai shockbreaker bisa mencapai 4 hingga 5 tahun.
Bahkan pada mobil yang jarang pakai dan hanya dipakai melaju di jalan mulus, umur pakai shockbreaker bisa sampai 10 tahun.
Baca Juga: Kecil-kecil Cabe Rawit, Segera Ganti Tutup Pentil Ban yang Hilang atau Rusak
Lain cerita dengan mobil yang seringnya lewati jalan berlubang atau bahkan ngebut di jalan bergelombang.
Meski mobilnya baru, 3 tahun pakai part tersebut sudah bisa alami masalah.
Selain umur pakai, ada tanda-tanda khusus yang bias dijadikan patokan shockbreaker bermasalah dan waktunya ganti.
Baca Juga: Emak-emak Wajib Tahu, Ini Kenapa Cuci Mobil Sendiri Jangan Pakai Sabun untuk Piring
Pertama dilansir dari Gridoto.com, kerusakan sokbreker bisa dilihat dari keausan tapak ban mobil.
Biasanya yang seperti ini, tandanya ban mobil aus bagian luarnya.
Mulai keluar bunyi-bunyian seperti suara jedug, juga jadi pertanda untuk segera ganti sokbreker diganti sebelum merusak komponen lain.
Saat melewati jalan bergelombang atau berlubang, mobil berayun ke kiri dan kanan hingga butuh waktu lebih lama untuk kembali stabil.
Kalau mau melihat secara fisik, ada cairan yang keluar pada tabung sokbreker, maka sokbreker tersebut mengalami kebocoran(*)