Otofemale.ID - Hampir semua motor matik, menggunakan 2 model pengereman berbeda.
Untuk rem depan, motor matik biasanya pakai model cakram.
Dan untuk pengereman roda belakang, dipakainya yang model teromol.
Baca Juga: Cara Bersihkan Kaca Helm Anti Baret, Lap Kain Ini Kunciannya
Namun ada juga motor matik yang pakai model cakram untuk pengereman ban belakang.
Atau baik rem depan maupun belakang, sama-sama menggunaan rem teromol.
Lalu apa maksudnya rem cakram dan rem teromol?
Rem cakram melakukan proses pengereman saat cakram (disk brake) dijepit oleh kaliper (caliper) yang dipicu oleh piston untuk menggerakkan kampas rem ke cakram itu sendiri.
Disk brake sendiri merupakan plat tebal berbahan besi dan campuran lainnya yang berbentuk bundar dan dipasang di roda depan.
Sedangkan sedangkan rem tromol itu berupa mangkok dengan cara kerja yang dimulai pada saat kampas rem menempel pada sepatu rem (brake pads) yang membuat tromol (drum brake) berputar, hasil putaran tromol itulah yang membuat laju mobil semakin berkurang.
Baca Juga: Bingung Kapan Waktu yang Tepat Perpanjang SIM, Ini Nih Idealnya
Kelebihan rem cakram yang dilansir dari Suzuki.co.id adalah pengereman dapat terjadi secara maksimal karena daya yang dihasilkan bisa mencapai 100% dan seluruh pad bergesekan langsung.
Selain itu, sistem pengeremannya terbuka dan dibuat berongga, sehingga proses pendinginan lebih baik dari lainnya.
Dengan pengereman yang terbuka, membuat rem cakram miliki kelemahan.
Kelemahan dari rem cakram adalah lebih cepat kotor akibat debu yang menempel pada perangkat pengereman.
Untuk kelebihan rem teromol, memiliki kampas berukuran lebar, sehingga terlihat lebih kuat.
Baca Juga: Yakin Belum Pada Tahu, Ternyata Parkir Motor Sembarangan Bisa Bikin Jok Jadi Keras
Rem ini aman dari kotoran yang dapat menempel dari luar, sebab sistemnya bersifat tertutup.
Ada juga kelemahan pada rem teromol, yakni daya pengeremannya hanya 70%.
Rem model teromol juga gampang panas karena perangkat pendukungnya tertutup(*)