Otofemale.id - Gerakan Menuju 100 Smart City 2019, sudah masuk pada tahap 3.
Dalam tahap 3 ini, 25 walikota/bupati yang kota/kabupatennya lolos seleksi Gerakan Menuju 100 Smart City menandatangani nota kesepahaman.
Gerakan Menuju 100 Smart City itu sendiri adalah sebuah inisiatif untuk membimbing kota/kabupaten dalam menyusun rencana induk (masterplan) smart city.
Baca Juga: Persiapan Mudik, Ini Pilihan Ban Standar Mitsubishi Xpander Tipe Sport
Harapannya, rencana induk ini akan menjadi pegangan pemerintah daerah dalam mewujudkan smart city di daerah masing-masing.
Sebelumnya pada Maret 2109, ke-25 kota/kabupaten mengikuti proses penilaian (assessment).Proses penilaian diawali dengan mengundang 107 kota/kabupaten.
Kemudian, setiap daerah dinilai kesiapan mewujudkan smart city, baik dari sisi kesiapan infrastruktur, suprastruktur, dan visi pemimpin daerah.
Adapun yang terlibat dalam proses penilaian itu dari praktisi dan akademisi yang selama ini terlibat di Gerakan Menuju 100 Smart City.
Baca Juga: Penting, Ini Penyebab Pecah Ban Saat Melaju di Tol Saat Mudik
Dengan tambahan 25 kota pada 2019, melengkapi 75 kota/kabupaten yang telah terpilih di tahun 2017 dan 2018.
Sehingga total sudah ada 100 kota/kabupaten yang telah mengikuti Gerakan Menuju 100 Smart City ini.
Gerakan Menuju 100 Smart City sendiri adalah program Pemerintah Republik Indonesia yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Program ini mendapat dukungan penuh dari Kementerian Dalam Negeri, Bappenas, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara, Kementerian PUPR, dan Kantor Staf Kepresidenan.
"Gerakan Menuju 100 Smart City adalah sebuah inisiatif Kominfo sebagai fasilitator pemerintah daerah dalam memanfaatkan teknologi untuk menjawab tantangan di daerah masing-masing," ungkap Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia.
Lebih lanjut Menkominfo Rudiantara menekankan bahwa smart city bukan sekadar belanja teknologi.
Baca Juga: Pemotor Wajib Hindari Junk Food Jadi Menu Sahur, Ini Sebabnya
Harus sesuai dengan tujuan utama smart city, meningkatkan pelayanan masyarakat dengan cara yang inovatif.
"Saya juga berharap agar ada penekanan khusus dalam hal pelayanan pendidikan dan pelatihan, dalam rangka mengembangkan sumber daya manusia di daerah," tambah Rudiantara.
InfoKomputer, sebagai bagian dari Kompas Gramedia Media (KG Media), dipercaya menjadi strategic partner untuk Gerakan Menuju 100 Smart City.
Menurut Rikard Bagun (Vice CEO KG Media), program Gerakan Menuju Smart City sangat penting bagi Indonesia karena membentuk peradaban yang cerdas.
"Smart City akan memunculkan nilai gotong royong dan nilai keindonesia di masyarakat," ujar Rikard Bagun.
Baca Juga: Sepakat Tol Satu Arah Ketimbang Ganjil Genap Saat Mudik, Ini Alasan Kemenhub
Wisnu Nugroho, Managing Editor InfoKomputer, mengatakan ekosistem smart city di Indonesia praktis sudah terbentuk.
"Teknologi sudah banyak tersedia, pembelajaran dari daerah lain juga sudah ada.
Jadi, pemerintah daerah seharusnya bisa mengakselerasi pembangunan smart city dengan maksimal" ungkap Wisnu.
Gerakan Menuju 100 Smart City 2019 ini juga melibatkan industri yang memiliki pengalaman panjang di implementasi smart city di Indonesia dan dunia.
Pelaku industri yang terlibat di Gerakan Menuju 100 Smart City 2019 adalah Indosat Ooredoo, Lintasarta, dan SAP Indonesia.