Otofemale.id - Tabrakan beruntun di KM92 ruas Tol Cipularang, Jabar, mengagetkan banyak orang (2/9/2019).
Kabar terkini, total ada 21 mobil yang terlibat dalam tabrakan beruntun di siang bolong itu dan 4 diantaranya terbakar di lokasi kejadian.
Korban meninggal dunia ada 8 dan puluhan lainnya menderita luka-luka.
Baca Juga: Detik-Detik Tabrakan Beruntun di Tol Cipularang KM 91, Saksi Mata Selamat Lihat Kejadian Ganjil Ini
Para korban dibawa ke Rumah Sakit MH Thamrin, Rumah Sakit Siloam dan Rumah Sakit Umum Daerah Purwakarta.
Lokasi kecelakaan beruntun 21 kendaraan itu, mengingatkan kejadian beberapa tahun yang lalu.Pedangdut Saipul Jamil, juga pernah alami kecelakaan tragis di kawasan yang sama.
Kecelakaan pada Maret 2011 silam itu, membuat istri Saipul Jamil (Virginia Anggraeni) meninggal dunia di lokasi kejadian.
Baca Juga: Ada 6 Korban Tewas Tabrakan Beruntun KM92 Tol Cipularang, 5 Orang Kondisinya Seperti Ini
Apa yang dialami Saipul Jamil waktu itu, setelah dirinya dan rombongan mengunjungi orang tua dari istrinya untukmerayakan Idul Fitri.
Saipul Jamil, istri dan rombongan, bertolak dari Bandung menuju Jakarta, dengan menggunakan Toyota Avanza.
Dikutip dari Kompas.com, kejadian kecelakaan yang membuat Virginia Anggraeni meninggal dunia di tempat itu adanya di KM96+500.
Kasat Lantas Polres Purwakarta yang waktu itu dijabat Ajun Komisaris Sadewo mengungkapkan bahwa sebelum kejadian tiba-tiba kendaraan oleng ke kanan dan membentur pembatas jalan tol.
Mobil yang dikendarai Saipul Jamil terus melaju sejauh 30m dengan posisi roda depan di atas.Istri Saiful Jamil meninggal di lokasi kejadian, sementara 3 orang alami luka berat.
Sedangkan Saipul Jamil dan korban bernama Qory, hanya alami luka ringan.
ANALISA DARI PAKAR
Pakar Transportasi dari Fakultas Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung (ITB) Ir R Sony Sulaksono Wibowo MT PhD mengatakan, musibah kecelakaan lalu lintas yang kerap terjadi di KM 90 - 91 Tol Cipularang arah Jakarta, disebabkan oleh beberapa faktor.
Selain kondisi cuaca atau iklim, ada pula faktor geometrik jalan, kelaikan kendaraan, dan kelalaian manusia atau human error bisa menjadi penyebab utama.
Bahkan, berdasarkan data kecelakaan yang dimiliki oleh pihak kepolisian menyebutkan, rata-rata faktor kecelakaan di lokasi tersebut disebabkan oleh kelalaian manusia dan kondisi kendaraan yang tidak layak jalan.
Baca Juga: Baru Masuk Tol Ihsan Tarore Alami Kecelakaan, Mobil Ringsek Sampai Airbag Meledak
"Meskipun saya belum mendapatkan data detail penyebab kecelakaan siang tadi (tabrakan beruntun) berdasarkan kajian olah TKP (tempat kejadian perkara) dari pihak kepolisian, namun belajar dari karakteristik pengalaman selama ini sepertinya ada faktor human error dan ketidaklaikan kendaraan.
Apalagi di KM 91 itu kondisi geometriknya lurus menurun, sehingga seringkali banyak pengendara melebihi batas maksimun laju kendaraan dan mengabaikan keselamatannya," ujar Ir R Sony Sulaksono Wibowo MT PhD.
Apalagi, menurutnya, faktor cuaca saat peristiwa nahas itu berlangsung tidak ada masalah sebab bukan dalam kondisi hujan.
Baca Juga: Tragis! Ditinggal Sang Ibu di Dalam Mobil, Bocah 2 Tahun Ini 'Terpanggang' Sampai Meregang Nyawa
Ia menjelaskan, mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2013 tentang Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, batas kecepatan laju kendaraan di Tol Cipularang itu minimum 60 KM dan maksimum 80 KM per jam.
Dan hal itu tercantum dalam banyak rambu lalu lintas di sepanjang jalan bebas hambatan yang menghubungkan Bandung-Jakarta tersebut.
"Kalau melihat kebiasaan pengendara setiap hari, kita akan sering menemukan banyak yang melajukan kendaraannya melebihi batas aman 80 KM, bahkan 100 KM per jam di sana.
Jadi meskipun ini jalan tol bukan berarti kita bebas ngebut-ngebutan tanpa memperhatikan keselamatan diri sendiri dan pengendara lain, tetap ada batas aturan yang harus di patuhi," ucap Ir R Sony Sulaksono Wibowo MT PhD.
Baca Juga: Meninggal karena Kecelakaan Mobil, Ini Perkataan Terakhir Lady Diana yang Bikin Merinding!
Disinggung terkait, dugaan kecelakaan ini disebabkan oleh adanya kesalahan dalam desain pembangunan atau karakteristik aspal di lokasi tersebut sehingga laju kendaraan kerap sulit dikendalikan, menurutnya, itu merupakan wacana yang keliru.
Sebab, secara karakteristik jalan dan aspal Tol Cipularang jauh lebih baik dibandingkan kondisi jalan tol di wilayah lainnya seperti Tol Cipali, dimana di Tol Cipali terdapat tambalan aspal di beberapa titik jalan sehingga pengemudi diharapkan untuk berhati-hati dalam melajukan kendaraannya.
"Yang pasti, kalau melihat kondisi kerusakan kendaraan dalam kecelakaan tadi, bahkan sampai ada mobil yang terguling dan terbakar, diduga kendaraan-kendaraan ini melaju dengan kecepatan tinggi melampaui batasan karena kondisi jalan yang lurus menurun ini, sehingga para pengendara sulit mengendalikan dan menghindari tabrakan beruntun satu sama lain," kata Ir R Sony Sulaksono Wibowo MT PhD.Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Penting Nih Biar Selamat, Analisis Pakar ITB tentang Seringnya Kecelakaan di KM 90-91 Tol Cipularang.