“Kalau untuk jenis mobil Jepang yang biasa seperti Avanza, Xenia, Sigra itu penurunannya bisa 10 sampai 20 persen. Kalau yang sudah kelas premium bisa sampai 30 persen,” terangnya.
Berbeda halnya dengan mobil buatan Eropa yang mana onderdil atau sparepartnya biasanya lebih mahal dibandingkan mobil Jepang.
Herjanto memperkirakan penurunan harga untuk mobil Eropa bisa mencapai lebih dari 30 persen.
“Semakin canggih mobil itu dan semakin mahal harganya maka penurunannya juga lebih besar. Kalau mobil Eropa bisa nangis kita karena lebih dari 30 persen,” ucapnya.
Lebih parah lagi, lanjutnya yang menjadi korban banjir adalah mobil-mobil mewah seperti supercar dan mobil mewah lainnya, dengan harga yang mencapai miliaran rupiah, anjloknya harga bisa mencapai lebih dari 50 persen.
"Kalau supercar itu parah lagi, peminatnya sedikit dan mobil rusak bekas terkena banjir.
Siapa yang mau beli, di jual bakal murah harganya, turunnya bisa lebih dari 50 persen,” ucapnya.
Itupun masih kata Herjanto, penjualan mobil yang hanya diminati kalangan tertentu tidak mudah dilakukan di dalam negeri Indonesia.
Mengingat, peminat mobil supercar di Indonesia kemungkinan akan tidak tertarik untuk membeli mobil yang pernah terendam banjir.