Otofemale.ID - Bencana banjir yang sejak awal tahun merendam sejumlah titik di kawasan Jabodetabek berdampak pada penjualan otomotif bekas.
Bagaimana tidak, korban banjir tentu akan merugi saat jual armadanya yang sudah terendam air bah.
Bahkan, harga jualnya bisa anjlok sampai 50 persen!
Tapi, rupanya mobil-mobil jenis ini harga jualnya paling stabil bahkan kerugian harga jualnya bisa diminimalisir sampai 10 persen meski kerendam bajir.
Melansir dari Kompas.com, begini penuturan Manager Senior Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua Herjanto pada Minggu, (05/01).
Herjanto menjelaskan, kondisi mobil yang sudah terendam banjir tidak akan bisa pulih secara 100 persen.
Paling sempurna kemungkinan hanya bisa kembali 90 persen dari kondisi semula, itu pun jika bengkel yang melakukan perbaikan dengan rapi atau sempurna.
Tetapi jika tidak, mobil juga bakalan sering mengalami kerusakan kembali.
Kondisi itulah yang menjadi penyebab anjloknya harga mobil bekas terkena banjir.
“Kalau untuk jenis mobil Jepang yang biasa seperti Avanza, Xenia, Sigra itu penurunannya bisa 10 sampai 20 persen. Kalau yang sudah kelas premium bisa sampai 30 persen,” terangnya.
Berbeda halnya dengan mobil buatan Eropa yang mana onderdil atau sparepartnya biasanya lebih mahal dibandingkan mobil Jepang.
Herjanto memperkirakan penurunan harga untuk mobil Eropa bisa mencapai lebih dari 30 persen.
“Semakin canggih mobil itu dan semakin mahal harganya maka penurunannya juga lebih besar. Kalau mobil Eropa bisa nangis kita karena lebih dari 30 persen,” ucapnya.
Lebih parah lagi, lanjutnya yang menjadi korban banjir adalah mobil-mobil mewah seperti supercar dan mobil mewah lainnya, dengan harga yang mencapai miliaran rupiah, anjloknya harga bisa mencapai lebih dari 50 persen.
"Kalau supercar itu parah lagi, peminatnya sedikit dan mobil rusak bekas terkena banjir.
Siapa yang mau beli, di jual bakal murah harganya, turunnya bisa lebih dari 50 persen,” ucapnya.
Itupun masih kata Herjanto, penjualan mobil yang hanya diminati kalangan tertentu tidak mudah dilakukan di dalam negeri Indonesia.
Mengingat, peminat mobil supercar di Indonesia kemungkinan akan tidak tertarik untuk membeli mobil yang pernah terendam banjir.
"Menjualnya ya di luar negeri. Kalau di dalam negeri mana ada yang mau beli, mobil bekas banjir,” katanya.
Menurutnya, anjloknya harga jual mobil bekas ini juga dipengaruhi kecanggihan mobil serta tingkat kerusakannya, semakin besar tingkat kerusakan atau kecanggihan mobil tersebut, maka anjloknya harga jual.(*)