Otofemale.id - Seorang petugas tol dibilang ambil STNK mobil, gegara saldo e-toll kurang.
Kabar yang kedengarannya janggal itu, tersebar di medsos via akun @Aditya darma.
Baca Juga: STNK Mobil Ditahan Petugas Tol Surabaya Gegara Saldo e-Toll Nggak Cukup, Ini Klarifikasi Jasa Marga
Terkait peristiwa petugas tol yang melakukan tidakan mengambil STNK mobil, pihak PT Jasa Marga tidak menutupinya.
Bahkan Erfan Affandi selaku Manajer Operasional PT Jasa Marga Surabaya Mojokerto, beberkan 5 fakta yang terjadi dilapangan.
Baca Juga: Dibawa Dari India ke Indonesia, Harga KIA Seltos Paling Murang Masih Dibawah Rp 300 Juta
1. Lokasi dan waktu kejadian
Gerbang Tol di Warugunung arah Surabaya, jadi lokasi kejadian petugas yang dibilang menahan STNK mobil pengguna tol.
"Itu kejadiannya kemarin Sabtu (18/1/2020) pukul 20.44 WIB," kata Erfan Affandi (21/1/2020).
2. Pemilik mobil nggak mau top up
Adapun kronologinya adalah kendaraan minibus abu-abu dengan pelat nomor L 1346 RM yang dikendarai oleh Andri Hermawan masuk ke Gardu 8 GT Warugunung dengan saldo uang elektronik yang kurang.
Saat itu, petugas bernama Suheirman meminta yang bersangkutan untuk melakukan top up uang elektronik namun yang bersangkutan tidak mau dan meminjam uang elektronik kendaraan di belakangnya.
3. Pakai sistem transaksi tertutup
Erfan Affandi menjelaskan bahwa jalan Tol Surabaya-Mojokerto menerapkan sistem transaksi tertutup.
Artinya pengguna jalan membayar tarif tol sesuai dengan jarak.
Tarif tol akan dihitung berdasarkan data gerbang tol masuk (tap in) dan data gerbang tol keluar (tap out) sehingga transaksi wajib menggunakan satu uang elektronik yang sama.
4. Nggak bisa pinjam e-toll
Seperti yang sudah dituliskan sebelumnya, jalan tol yang menganut sistem tansaksi tertutup mewajibkan tap in dan tap out pakai e-toll yang sama.
"Maka peminjaman uang elektronik kepada mobil belakang tidak bisa dilakukan di jalan tol dengan sistem tertutup," kata Erfan Affandi.
Karena itulah, saat yang bersangkutan melakukan tapping, transaksi tetap berhasil, namun pengguna jalan yang di belakangnya (pemilik uang elektronik yang ditransaksikan oleh yang bersangkutan) tidak dapat melakukan transaksi kembali dengan uang elektronik yang sama.
Dikarenakan tidak memiliki data gerbang tol masuk (tap in).
5. Hanya untuk didata
Saat kejadian, kondisi antrean di pintu keluar cukup panjang.
Oleh karenanya petugas kemudian mengarahkan pemilik kendaraaan ke pinggir jalan tol.
"Karena antrean di Gardu 8 saat itu cukup panjang, petugas mengarahkan yang bersangkutan ke pinggir jalan tol sembari meminta Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) untuk didata," ungkap Erfan Affandi.