Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Heboh di Medos, Ini 5 Fakta Kejadian Petugas Jasa Marga Surabaya Tahan STNK Mobil Pengguna Tol Akibat Saldo Kurang

Octa Saputra - Selasa, 21 Januari 2020 | 19:40
Jalan tol (ilustrasi)
octa saputra/Otofemale.id

Jalan tol (ilustrasi)

Otofemale.id - Seorang petugas tol dibilang ambil STNK mobil, gegara saldo e-toll kurang.

Kabar yang kedengarannya janggal itu, tersebar di medsos via akun @Aditya darma.

Baca Juga: STNK Mobil Ditahan Petugas Tol Surabaya Gegara Saldo e-Toll Nggak Cukup, Ini Klarifikasi Jasa Marga

Terkait peristiwa petugas tol yang melakukan tidakan mengambil STNK mobil, pihak PT Jasa Marga tidak menutupinya.

Bahkan Erfan Affandi selaku Manajer Operasional PT Jasa Marga Surabaya Mojokerto, beberkan 5 fakta yang terjadi dilapangan.

Baca Juga: Dibawa Dari India ke Indonesia, Harga KIA Seltos Paling Murang Masih Dibawah Rp 300 Juta

1. Lokasi dan waktu kejadian

Lokasi kejadian petugas tol ambil STNK mobil pengguna di gerbang tol Warugunung arah Surabaya.

Lokasi kejadian petugas tol ambil STNK mobil pengguna di gerbang tol Warugunung arah Surabaya.

Gerbang Tol di Warugunung arah Surabaya, jadi lokasi kejadian petugas yang dibilang menahan STNK mobil pengguna tol.

"Itu kejadiannya kemarin Sabtu (18/1/2020) pukul 20.44 WIB," kata Erfan Affandi (21/1/2020).

2. Pemilik mobil nggak mau top up

Top up saldo e-toll, bisa dilakukan di gardu (ilustrasi).

Top up saldo e-toll, bisa dilakukan di gardu (ilustrasi).

Adapun kronologinya adalah kendaraan minibus abu-abu dengan pelat nomor L 1346 RM yang dikendarai oleh Andri Hermawan masuk ke Gardu 8 GT Warugunung dengan saldo uang elektronik yang kurang.

Saat itu, petugas bernama Suheirman meminta yang bersangkutan untuk melakukan top up uang elektronik namun yang bersangkutan tidak mau dan meminjam uang elektronik kendaraan di belakangnya.

3. Pakai sistem transaksi tertutup

Ruas Jalan Tol Surabaya-Mojokerto pakai sistem transaksi tertutup.

Ruas Jalan Tol Surabaya-Mojokerto pakai sistem transaksi tertutup.

Erfan Affandi menjelaskan bahwa jalan Tol Surabaya-Mojokerto menerapkan sistem transaksi tertutup.

Artinya pengguna jalan membayar tarif tol sesuai dengan jarak.

Tarif tol akan dihitung berdasarkan data gerbang tol masuk (tap in) dan data gerbang tol keluar (tap out) sehingga transaksi wajib menggunakan satu uang elektronik yang sama.

4. Nggak bisa pinjam e-toll

Ruas jalan tol dengan sistem transaksi tertutup, tap in dan tap out kudu pakai e-toll yang sama.

Ruas jalan tol dengan sistem transaksi tertutup, tap in dan tap out kudu pakai e-toll yang sama.

Seperti yang sudah dituliskan sebelumnya, jalan tol yang menganut sistem tansaksi tertutup mewajibkan tap in dan tap out pakai e-toll yang sama.

"Maka peminjaman uang elektronik kepada mobil belakang tidak bisa dilakukan di jalan tol dengan sistem tertutup," kata Erfan Affandi.

Karena itulah, saat yang bersangkutan melakukan tapping, transaksi tetap berhasil, namun pengguna jalan yang di belakangnya (pemilik uang elektronik yang ditransaksikan oleh yang bersangkutan) tidak dapat melakukan transaksi kembali dengan uang elektronik yang sama.

Dikarenakan tidak memiliki data gerbang tol masuk (tap in).

5. Hanya untuk didata

Petugas tol mita STNK mobil pengguna, gegara saldo e-toll kurang.

Petugas tol mita STNK mobil pengguna, gegara saldo e-toll kurang.

Saat kejadian, kondisi antrean di pintu keluar cukup panjang.

Oleh karenanya petugas kemudian mengarahkan pemilik kendaraaan ke pinggir jalan tol.

"Karena antrean di Gardu 8 saat itu cukup panjang, petugas mengarahkan yang bersangkutan ke pinggir jalan tol sembari meminta Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) untuk didata," ungkap Erfan Affandi.

Editor : Otofemale

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x