Otofemale.ID - Gula dan garam jadi 2 bumbu dapur yang nggak bisa ditinggalkan oleh masyarakat Indonesia.
Padahal kedua bumbu dapur itu, kalau sampai dikonsumsi secara berlebih akan bikin masalah.
Selain gula dan garam, lemak juga berbahaya bagi tubuh kalau dikonsumsi berlebih.
Oleh karenanya kita semua, tanpa kecuali, wajib membudayakan #BijakGGL, mulai dari diri sendiri, keluarga, dan lingkungan.Membudayakan #BijakGGL di Indonesia tidak bisa lagi ditunda.Pasalnya, pada 2014 saja, berdasarkan Analisis data Survei Konsumsi Makanan Individu (SKMI), 29,7 persen penduduk Indonesia atau setara dengan 77 juta jiwa sudah mengonsumsi GGL (Gula, Garam dan Lemak) melebihi rekomendasi WHO: gula (>50 gram/hari), garam (>5 gram/hari), dan lemak (>67 gram/hari).
Jadi, 3 dari 10 penduduk Indonesia (29,7%) setiap hari mengonsumsi GGL melebihi rekomendasi.Penduduk di DKI Jakarta hampir setengahnya mengonsumsi GGL melebihi rekomendasi. (lengkpanya klik di SINI)Untuk diketahui, rekomendasi GGL harian di Indonesia sesuai dengan Permenkes Nomor 30 Tahun 2013 tentang Pencantuman Informasi Kandungan Gula, Garam dan Lemak, Serta Pesan Kesehatan Pada Pangan Olahan dan Pangan Siap Saji, rumusnya adalah G4-G1-L5:* Anjuran konsumsi gula /orang /hari adalah 10% dari total energi (200 kkal)atau setara dengan Gula 4 sendok makan /orang /hari (50 gram/orang/hari).* Anjuran konsumsi garam adalah 2000 mg natriumatau setara dengan Garam 1 sendok teh (sdt) /orang /hari (5 gram/orang/hari).* Anjuran konsumsi lemak /orang/hari adalah 20-25% dari total energi (702 kkal)atau setara dengan Lemak 5 sendok makan/orang /hari (67 gram/orang/hari).
Rumus G4-G1-L5 dalam keseharian harus ditaati. Jika tidak, melansir daya.id (22 Maret 2018):Asupan Gula yang berlebihan akan meningkatkan berat badan dan juga gula darah. Bila kenaikan gula darah tak terkendali, maka akan menimbulkan penyakit diabetes mellitus atau disebut juga penyakit kencing manis.Asupan Garam berlebihan dapat menyebabkan penumpukan cairan dalam tubuh, tekanan darah tinggi, serta mengecilkan pembuluh darah arteri, sehingga kerja jantung menjadi lebih berat untuk memompa darah.Asupan Lemak berlebih membuat lemak tidak dapat diserap tubuh, sehigga menumpuk dalam pembuluh darah. Akibatnya aliran darah ke jantung akan terganggu.Persoalannya, di Indonesia banyak yang tidak tahu cara bagaimana membatasi asupan harian GGL supaya sesuai rekomendasi alias supaya #BijakGGL.Padahal jika tahu ilmunya tidaklah sulit, berikut 7 tips sederhananya supaya kita bisa #BijakGGL;
1. Hindari makanan atau minuman dengan pemanis buatan yang berlebihan.
2. Pilih bahan makanan segar, dibandingkan bahan makanan yang diawetkan atau dikalengkan.Jika ingin makanan atau minuman kemasan, pilih yang rendah gula, garam atau natrium, dan lemak, dengan cara membaca label kemasan terlebih dahulu.3. Pilih buah segar sebagai cemilan, dibandingkan keripik, biskuit, dan roti.4. Batasi konsumsi makanan yang diasinkan seperti acar, asinan, ikan asin, dan sebagainya.5. Batasi konsumsi makanan tinggi lemak, seperti makanan yang digoreng, bersantan atau dengan mentega, jeroan, daging berlemak, dan ayam dengan kulit.
6. Batasi penggunaan bumbu-bumbu penyedap seperti garam dapur, MSG (vetsin), kecap, dan saos.Sebaiknya pilih bumbu alami seperti bawang merah, bawang putih, jahe, daun salam, dan bumbu lainnya.7. Masak makanan dengan cara dikukus, direbus, atau dipanggang.Untuk lebih jelas dan detailnya, bahkan bisa langsung bertanya dengan ahlinya, yuk ikuti acara yang diselenggarakan oleh Nakita.id bersama GridHEALTH.id dengan tema "Ayah Sehat, Ayah Bijak GGL (Gula Garam Lemak).Pembahasan ini akan dikupas langsung oleh seorang dokter spesialis gizi klinik RS Pondok Indah, dr. Juwalita Surapsari, Sp.Gk, M.Gizi, moderatornya Jurnalis Kesehatan Gazali Solahuddin.Acaranya sendiri melalui Zoom, pada Sabtu 14 November 2020 pukul 13.30 WIB.Berminat? Klik di SINI, atau hubungi Almira di nomor 087776607762 dan bisa juga klik IG GridHEALTH.id.(*)