Aku kasih Rp 2.000 karena memang kan biasanya segitu, tapi dia bilang nggak segitu, dia maksa untuk bayar Rp 20.000," ungkapnya kesal.
Tidak ingin berdebat, dirinya kemudian menyerahkan uang sebesar Rp 20.000 sesuai dengan permintaan sang pemuda.Safa yang kesal kemudian menuju sebuah waralaba internasional tersebut meninggalkan sepeda motornya yang berjejer di depan hotel.
"Baru dikasih tahu pas aku masuk, satpamnya bilang 'kenapa parkir di situ? Dia udah tahu bakal diketok tarif pakirnya," ungkap Safa."Aku kan nggak tahu, tapi yang jadi pertanyaan itu kenapa masih ada yang malak-malak gitu," celotehnya.Atas kejadian yang menimpanya, ia berharap agar pihak Kepolisian dapat menindak tegas pelaku premanisme ataupun juru parkir liar.Sebab menurutnya, aksi kejahatan jalanan itu sudah membuat resah masyarakat.
Sejenak mengamati kawasan yang berada persis di seberang sebuah mal, aksi pemalakan terlihat sangat jelas.Sejumlah juru parkir liar terlihat dengan leluasa menagih sejumlah pengunjung di sebuah hotel dengan tarif parkir tidak masuk akal.Juru parkir minta uang sebesar Rp 20.000 untuk parkir sepeda motor, sedangkan tarif parkir mobil itu dipatok Rp 50.000.Hal serupa ternyata juga terjadi di sebuah bar dan restoran cepat saji.Tarif parkir senada diterapkan para juru parkir tanpa ada alasan yang jelas.Sejumlah juru parkir berkilah tarif parkir yang dibebankan sangat wajar.
Satu di antara juru parkir itu bahkan menekankan agar tidak parkir di sekitar area apabila tidak ingin membayar. "Emang segitu parkirnya, kalau nggak mau ya jangan di sini parkirnya," kata salah seorang juru parkir setengah berteriak.Soal kejahatan jalanan di wilayah hukum Kebayoran Lama, Kapolsek Kebayoran Lama Kompol Indra Ranudikarta belum dapat dikonfirmasi.Sambungan telepon dan pesan singkat soal aksi premanisme itu belum berbalas hingga Senin (30/11/2020).Artikel ini telah tayang di Wartakotalive, judul : PREMANISME Merajalela di Kebayoran Lama, Tarif Parkir Kendaraan Digetok Puluhan Ribu, Safa: Maksa!