Awas Buat Pemilik Honda BeAT Anyar, Polisi Ungkap Ada Komplotan Maling Spesialis Incar Skutik Terlaris di Indonesia

Rabu, 04 September 2019 | 17:14
Honda

Honda BeAT skutik paling laris di Indonesia.

Otofemale.id - Siapa yang menyangka, kalau ternyata ada komplotan maling motor yang hanya mengincar skutik Honda BeAT.

Tidak sembarangan skutik Honda BeAT yang digondol komplotan maling yang terdiri dari 4 orang itu.

Mereka hanya mau curi skutik Honda BeAT keluaran baru.

Baca Juga: Kena Tilang Saat Operasi Patuh Jaya 2019, Apan Sih Beda Surat Tilang Slip Biru dan Merah?

Pengungkapan polisi adanya komplotan maling spesialis skutik Honda BeAT baru, setelah ada kejadian di Jatinegara, Jaktim beberapa waktu lalu (27/8/2019).

Warga wilayah RT 07, RW 07, Kelurahan Jatinegara Kaum, Pulogadung, berhasil menangkap 4 orang maling motor.

Nggak hanya ditangkap, keempat maling motor itu juga ditelanjangi oleh warga.

Baca Juga: Emak-Emak Pengendara Skutik Tertunduk Sambil Mainan Hape, Saat Polisi Tuliskan Surat Tilang

Kapolsek Pulogadung Kompol Lindang Lumban mengatakan, keempat pelaku yang berinsial MU, SY, MA, dan YG merupakan komplotan pencuri sepeda motor yang kerap beraksi di wilayah Jaktim.

"Mereka sudah melakukan (pencurian sepeda motor) di wilayah kami sekitar 40 kali," kata Kapolsek Pulogadung.

Lebih lanjut diungkapkan bahwa keempat pelaku ini residivis Lapas Salemba dalam kasus yang sama dan baru bebas Juni 2018 silam.

Baca Juga: Ladies Masih Doyan Simpan Hape Sembarangan Saat Kendarai Skutik, Awas Jadi Incaran Jambret Loh

Dalam melakukan aksinya, komplotan ini selalu bawa sajam (senjata tajam) dan memilih untuk menggondol skutik Honda BeAT anyar di pemukiman warga pada pagi hari.

"Mereka ini spesialis pencuri sepeda motor Beat terbaru serta melakukannya pada saat subuh," ungkap Kapolsek Pulogadung Kompol Lindang Lumban.

MALING MOTOR BOBOL KUNCI MAGNET

TribunJabar.id

Bentuk kunci ajaib maling spesialis motor yang diklaim bisa bobol kunci magnet motor apapun.

Kunci magnet, merupakan salah satu fitur keamanan motor agar terhindar dari maling.

Selain fitur kunci magnet, pernah beredar video maling kesulitan bobol kunci motor gegara setangnya menghadap kanan.

Dari video tersebut kemudian beredar, mengunci setang motor ke arah kanan lebih aman dari maling.

Baca Juga: Hijaber Naik Motor Jangan Asal Pakai Helm, Biar Tetap Nyaman dan Aman Begini Semestinya

Sayangnya, baik fitur maupun kunci setang ke kanan kini tidak bisa lagi diandalkan.

Maling spesialis motor makin berani dan berilmu tinggi, sehingga kunci magnet dan kunci setang belok kanan bisa dibobol dengan mudah.

Nggak percaya?

Baca Juga: Sering Dilakukan! Inilah Kebiasaan Kecil yang Mudah Merusak Mesin Skutik Ladies

Selain membekuk maling spesialis motor, unit Reskrim Polsek Ibun, Kabupaten Bandung, Jabar, juga temukan modus baru yang digunakan.

Pakai kunci ajaib yang harganya Rp 300 ribu, maling spesialis motor dengan modus baru bobol kunci magnet, sudah menggasak puluhan kendaraan di Bandung.

Dikutip Otofemale.id dari TribunJabar.id, hal tersebut seperti yang dijelaskan oleh Kapolsek Ibun Iptu Carsono.

"Terkait modus, ini modus baru menggunkan magnet (kunci magnet) sehingga tutup dari kunci motor tersebut tidak rusak.

Ini adalah modus baru yang dilakukan para pelaku," jelas Kapolsek Ibun Iptu Carsono.

Lebih lanjut dijelaskan Kapolsek Ibun Iptu Carsono, bahwa kunci magnet berbentuk pipa seperti laser mainan anak-anak itu dibeli tersangka dari seseorang dengan harga Rp 300 ribu.

Tidak hanya itu saja, kunci ajaib yang dibawa maling beserta perangat lainnya itu diklaim bisa bobol kunci magnet semua jenis motor.

Artikel ini sudah tayang di Kompas.com, judul : 4 Pencuri Motor yang Diamuk dan Ditelanjangi Warga adalah Residivis, Sudah Beraksi 40 Kali.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 Pencuri Motor yang Diamuk dan Ditelanjangi Warga adalah Residivis, Sudah Beraksi 40 Kali", https://megapolitan.kompas.com/read/2019/08/29/19405621/4-pencuri-motor-yang-diamuk-dan-ditelanjangi-warga-adalah-residivis-sudah. Penulis : Dean PahreviEditor : Sandro Gatra

Editor : Octa

Baca Lainnya