Langsung Nyalakan AC Saat Suhu Kabin Masih Panas, Bisa Picu Penyakit Mematikan

Kamis, 24 Oktober 2019 | 16:23

Nyalakan AC saat kondisi kabin mobil masih panas, bisa picu penyakit.

Otofemale.id - Suhu udara di Indonesia dalam beberapa hari ini, terasa lebih panas dari biasanya.

Dalam kondisi seperti ini, mobil yang parkir di ruang terbuka so pasti suhu udara dalam kabin akan terasa panas.

Walau masuk kabin mobil yang parkir di ruang terbuka seperti masuk dalam oven, tapi jangan langsung nyalakan AC.

Baca Juga: Pengendara Motor Jangan Lupa Bawa SIM dan STNK, Segini Dendanya Kalau Terjaring Operasi Zebra 2019

Udara panas di dalam kabin mobil ini sangat berbahaya.

Bahan plastik di dasbor, bangku, dan bagian lain dapat menghasilkan gas benzena (C6H6) setelah beberapa waktu berada di ruangan bersuhu tinggi.

Efeknya kalau sampai terhirup manusia, menyebabkan terjadinya kanker.

Baca Juga: Air Radiator Mobil, Ini Loh Beberapa Fakta yang Ladies Perlu Ketahui

Otofemale.id melansir dari Auto2000.co.id, lebih disarankan dalam kondisi suhu kabin yang panas untuk membuka kaca cendela dulu sebelum nyalakan AC.

Jadi tahapannya, masuk mobil buka kaca cendela beberapa menit sambil nyalakan AC.

Oh ya, AC dinyalakan dengan blower diatur pada level tertinggi dan setel sirkulasi posisi terbuka.

Baca Juga: Emak-Emak Berhijab Alami Ban Kempis di Tol, Begini Tips Aman Kalau Ladies Alami Hal yang Sama

Hal itu dilakukan agar udara dari luar yang terhisap dalam kabin, bisa mendorong suhu panas keluar melalui cendela.

Baru setelah dirasa cukup alias suhu udara dalam kabin dan diluar sama, tutup cendela dan posisikan AC dalam kondisi standar serta jangan lupa atur kembali sirkulasi yang terbuka jadi tertutup.

ANALISA SUHU PANAS BMKG

Atasi dehidrasi saat suhu panas dengan memperbanyak minum air putih.

Otofemale.id melansir dari akun @infobmkg, pada 20 Oktober lalu ada tiga stasiun pengamatan BMKG di Sulawesi yang mencatat suhu maksimum tertinggi yaitu, Stasiun Meteorologi Hasanuddin (Makassar) 38.8 C, diikuti Stasiun Klimatologi Maros 38.3 C, dan Stasiun Meteorologi Sangia Ni Bandera 37.8 C.

Suhu tersebut merupakan catatan suhu tertinggi dalam satu tahun terakhir, dimana pada periode Oktober di tahun 2018 tercatat suhu maksimum mencapai 37 C.

Baca Juga: Wajib Banget Tahu Nih, Nekat Nunggak Pajak Mobil Bikin STNK Nggak Belaku Loh

Stasiun - stasiun meteorologi yang berada di pulau Jawa hingga Nusa Tenggara mencatatkan suhu udara maksimum terukur berkisar antara 35 C - 36.5 C pada periode 19 - 20 Oktober 2019.

Berdasarkan persebaran suhu panas yang dominan berada di selatan Khatulistiwa, hal ini erat kaitannya dengan gerak semu Matahari. Pada bulan September, Matahari berada di sekitar wilayah khatulistiwa dan akan terus bergerak ke belahan Bumi selatan hingga bulan Desember.

Baca Juga: Digeber 60kpj Toyota Agya Terbakar di Tol Palembang, Kenali Pemicu Terjadinya Kebakaran Pada Mobil

Sehingga pada bulan Oktober ini, posisi semu matahari akan berada di sekitar wilayah Indonesia bagian Selatan (Sulawesi Selatan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dsb).

Kondisi ini menyebabkan radiasi matahari yang diterima oleh permukaan bumi di wilayah tersebut relatif menjadi lebih banyak, sehingga akan meningkatkan suhu udara pada siang hari.

Selain itu pantauan dalam dua hari terakhir, atmosfer di wilayah Indonesia bagian selatan relatif kering sehingga sangat menghambat pertumbuhan awan yang bisa berfungsi menghalangi panas terik matahari.

Editor : Octa

Sumber : GridOto.com

Baca Lainnya