Follow Us

Tebus Skutik Impian Harga Rp 19 Jutaan, Siswi SMA di Pekalongan Bawa Uang Beginian ke Diler Honda

Octa - Sabtu, 10 Agustus 2019 | 18:36
Siswi SMA di Pekalongan datangi diler Honda untuk boyong skutik Honda Scoopy.
@portalsemarang

Siswi SMA di Pekalongan datangi diler Honda untuk boyong skutik Honda Scoopy.

Otofemale.id - Seorang siswi SMA di Bojong, Pekalongan, Jateng, datang ke diler Honda hendak menebus skutik impiannya.

Dengan membawa uang hasil tabungannya, siswi tersebut datang untuk boyong skutik Honda Scoopy yang harganya Rp 19 jutaan.

Baca Juga: Gegara Ganjil Genap Pemobil Bisa Geser ke Motor, Ini Pilihan Skutik Bongsor Dibawah Rp 50 Juta

Menariknya, uang tabungan yang dibawa siswi SMA di Pekalongan itu bentuknya uang receh.

Kejadian siswi SMA di Pekalongan beli skutik Honda Scoopy pakai uang receh, diposting akun @portalsemarang.

Baca Juga: Awas Jangan Beli Kanebo Abal-Abal, Dari Pada Menyesal Dikemudian Hari

Dalam video itu pula, nampak pegawai diler Honda di Pekalongan dengan sabar menghitung uang receh yang dibawa siswi SMA itu.

Sekedar info, harga skutik Honda Scoopy di kawasan Jateng Rp 19,630 juta (Scoopy eSP Stylish/Sporty/Playful) dan Rp 19,970 juta (Scoopy eSP Stylish/Sporty/Playful Plus).

DUA KARUNG KOIN TEBUS NMAX

Vonny Ali, emak-emak yang boyong Yamaha NMAX pakai uang koin rp 20 jutaan
FB Yamaha Hasjrat Abadi

Vonny Ali, emak-emak yang boyong Yamaha NMAX pakai uang koin rp 20 jutaan

Pakai uang koin untuk beli motor juga terjadi di Manado, beberapa waktu yang lalu (27/2/2019).

Uang koin sebanyak 2 karung, diserahkan emak-emak bernama Vonny Ali ke tenaga penjual diler Yamaha di Manado, Sulut untuk boyong skutik Yamaha NMAX.

Menurut tenaga penjual diler PT Hasjrat Abadi Outlet Calaca bernama Zulkifli Soleman, untuk boyong skutik Yamaha NMAX, total uang 2 karung yang dibawa Vonny Ali sebanyak Rp 20 jutaan.

Baca Juga: Simpan Vespa Harga Ratusan Juta Dalam Rumah, Siapa Sangka Soimah Pernah Tinggal di Garasi

"Beratnya mungkin sekitar 10 kilogram dan harga Nmax yang dibeli Rp 30,750 juta.

Uang koinnya Rp 20 jutaan, sisanya dibayar ibu Vonny dengan uang kertas," ucap Zulkifli Soleman.

Sebenarnya Vonny Ali ingin membayar lunas skutik Yamaha NMAX di diler tersebut semuanya pakai uang koin.

Baca Juga: Pertama Kali Touring, Donna Agnesia Berhasil Sampai di Puncak Himalaya, Simak Ceritanya!

Namun menurut Zulkifli Soleman, rencana itu terpaksa diurungkan.

Emak-emak yang sehari-hari bekerja sebagai pedagang itu mengurungkan niatnya karena malu, kalau nanti apa yang dilakukan jadi omongan banyak orang.

Vonny Ali menginginkan skutik Nmax untuk kendaraannya sehari-hari.

Baca Juga: Kejar Terus Kepuasan Konsumen, Honda Gelar Acara Tahunan Kontes Layanan Honda Nasional

Ibu yang kesehariannya berdagang tersebut menghubungi diler PT Hasjrat Abadi Outlet Calaca, Manado untuk menanyakan ketersediaan motor tersebut.

"Ketika itu di awal Februari, ibu Vonny berencana membeli Nmax non ABS.

Tapi karena barang sedang tidak ada, ibu Vonny disarankan untuk inden terlebih dulu," ucap Zulkifli Soleman.

Baca Juga: Gegara Kakek Pengendara Skutik Lakukan Hal Ini, Porsche Milyaran Rupiah Ringsek Parah

Vonny Ali bersedia untuk melakukan pemesan guna mendapatkan skutik gambot tersebut, seperti yang disarankan tenaga penjualan diler tersebut.

Namun di pertengahan bulan, Zulkifli Soleman dihubungi oleh Vonny Ali yang menanyakan apakah diler Yamaha tersebut menerima bila dirinya membayar dengan menggunakan koin.

Meski merasa terkejut dengan permintaan calon konsumennya tersebut, Zulkifli Soleman mengiyakan permintaan tersebut.

Sebab uang koin juga merupakan pembayaran yang sah dan tidak dilarang untuk digunakan dalam pembelian sepeda motor.

"Saya hanya berpesan agar ibu Vonny datang sudah menyusun koin-koin tersebut sesuai nilai.

Rp 1.000 dan Rp 500 disendirikan dan dikelompokkan dalam nilai total Rp 1 juta dan Rp 500.000," ucap Zulkifli Soleman.

Pada akhirnya, dengan menggunakan motor Vonny Ali datang ke diler tersebut dengan uang koin yang dimasukkan dalam 2 karung.

Editor : Octa

Baca Lainnya

Latest