Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Imbas Proyek MRT Jakarta Tahap 2, Kadishub Himbau Hondari Jalan Medan Merdeka Selatan

Octa Saputra - Rabu, 26 Agustus 2020 | 13:16
Ada proyek MRT tahap 2, jalur lambat Jalan Medan Merdeka Selatan ditutup sementara.
google

Ada proyek MRT tahap 2, jalur lambat Jalan Medan Merdeka Selatan ditutup sementara.

Otofemale.id - Pembangunan tahap 2 proyek MRT Jakarta, berimbas pada penutupan jalan.

Mulai hari ini (26/8/2020), lajur lambat Jalan Medan Merdeka Selatan (samping kantor Kementerian ESDM), Jakpus ditutup.

Baca Juga: Ingat! Nanti Malam IOOF Mulai Digelar, Dapatkan Promo Menarik Beli Mobil Baru

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, lantaran lajurnya ditutup, pengendara motor dan mobil dapat melintasi lajur cepat, namun dengan tetap memperhatikan lampu lalu lintas.

"Lalu lintas dari arah timur yang akan belok kiri dialihkan melalui lajur cepat, kecuali untuk Wisma Antara dan Kementerian ESDM masih dapat mengakses jalannya," kata Syafrin berdasarkan keterangan yang diterima dari PPID DKI Jakarta pada Selasa (25/8/2020).

Baca Juga: Rem Innova dan Fortuner Bisa Alami Masalah, Toyota Lakukan Recall

Syafrin mengatakan, pekerjaan konstruksi test pit akan dilakukukan mulai Rabu (26/8/2020) sampai Rabu (9/9/2020) mendatang.

Dalam kesempatan itu, Syafrin mengimbau kepada para pengguna jalan agar menghindari ruas jalan tersebut, dan menyesuaikan pengaturan lalu lintas yang ditetapkan.

"Patuhi rambu-rambu lalu lintas dan ikuti petunjuk petugas di lapangan serta mengutamakan keselamatan di jalan," ujar Syafrin.

MRT TAHAP 2

Sebelumnya, PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta meneken paket proyek pembangunan jalur MRT Fase 2-A CP 201 dengan Shimitsu Kobayashi-Adhi Karya JV (SAJV) di Stasiun MRT Bundaran Hotel Indonesia, Menteng, Jakarta Pusat pada Senin (17/2/2020) pagi.

Baca Juga: Cewek Terguling Bersama Mitsubishi Pajero Sport yang Dikendarainya, Endingnya Malah Bikin polisi Kagum

Penandatanganan itu disaksikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan, Fase 2-A CP 201 dimulai dari pembangunan terowongan dari Bundaran HI sampai Sarinah sepanjang 2,8 kilometer dengan biaya Rp 4,5 triliun.

Baca Juga: Mitsubishi Siapkan Paket Merdeka Campaign Plus-Plus, Khusus Untuk IOOF 2020

Dalam tahap ini, pihaknya juga membangun stasiun bawah tanah baru yaitu Stasiun Thamrin dan Stasiun Monas.

Kata dia, paket pengerjaan Fase 2-A MRT terdiri dari CP 200 sampai CP 206. Rinciannya, CP 200 pembangunan gardu induk di Monas pada September 2019 lalu.

Kemudian, CP 202 pembangunan ruas Harmoni-Glodok, CP 203 Glodok-Kota, CP 204 pembangunan depo di Ancol Barat, Jakarta Utara, CP 205 pembangunan sistem perkeretaan dan CP 206 pembangunan tambahan jalur rel kereta.

"Untuk Fase 2-A MRT dibangun dari Bundaran HI sampai Kota, Jakarta Barat dengan panjang 5,8 kilometer," kata William saat jumpa pers pada Senin (17/2/2020).

Menurut dia, proyek MRT Fase 2-A ini akan dimulai pada awal Maret 2022 yang dikerjakan selama 58 bulan.

Baca Juga: Daihatsu Gelontorkan Promo Beli Cash dan Kredit di IOOF, Ini Detailnya

Dengan demikian, target pembangunannya dapat selesai pada Desember 2024 mendatang.

"Untuk tunneling kami menggunakan metode yang sama di Fase 1, memakai TBM machine atau Tunnel Boring Machine," jelasnya.

Dalam pengerjaan proyek MRT Fase 2-A ini, terdapat tujuh stasiun bawah tanah yang akan dibangun yakni Stasiun Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok dan Kota.

Saat ini, MRT telah membangun jalur lintasan kereta sepanjang 16 kilometer yang membentang dari Lebak Bulus-Bundaran HI dengan 13 stasiun.

Berdasarkan data dari MRT, total panjang pembangunan MRT Fase 2 (A-B) mencapai 11,5 kilometer. Rinciannya paket A Bundaran Hotel Indonesia-Kota 5,8 kilometer dan paket B Kota-Ancol Barat sepanjang 5,7 kilometer.

Pembangunan Fase 2 (A-B) terdiri dari 11 stasiun, yaitu tujuh stasiun bawah tanah (underground) untuk fase II A, dan empat stasiun underground dan layang (elevated) pada fase II B.

Saat ini, MRT masih mengecek kesiapan lahan yang akan digunakan sebagai depo di Ancol Barat. Adapun kebutuhan lahan untuk membangun depo di sana sekitar 19,5 hektar. Artikel ini telah tayang di Wartakotalive, judul : Mulai Hari Ini, Lajur Lambat di Samping Kementerian ESDM Ditutup Akibat Proyek MRT Jakarta

Editor : Otofemale

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x